Mustari Salurkan Cadangan Pangan ke 9.511 KK

  • Bagikan
CEGAH INFLASI : Suasana peluncuran bantuan pangan cadangan beras yang dilakukan Pj Bupati Buton, La Ode Mustari (kelima dari kiri) di Kecamatan Pasarwajo, kemarin. (ELYN IPO/KENDARI POS)
CEGAH INFLASI : Suasana peluncuran bantuan pangan cadangan beras yang dilakukan Pj Bupati Buton, La Ode Mustari (kelima dari kiri) di Kecamatan Pasarwajo, kemarin. (ELYN IPO/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Program stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) melalui bantuan beras, resmi diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Jumat (22/9). Pj. Bupati, La Ode Mustari, memimpin langsung penyaluran bantuan tersebut, didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekab), Asnawi Jamaluddin dan pihak Bulog Baubau. Sejumlah warga berkumpul di Baruga Kelurahan Kambula-bulana Pasarwajo untuk menerima bantuan yang dibagikan secara simbolis itu.

Pj Bupati menyampaikan, bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian Pemerintah Pusat dan sebagai upaya pengendalian inflasi daerah. “Perhatian pemerintah begitu besar kepada masyarakat, utamanya yang berpenghasilan rendah dengan memberikan bantuan ini. Kita patut bersyukur,” kata Mustari, kemarin.

Menurutnya, saat ini harga-harga kebutuhan pokok di pasaran sulit dikendalikan karena anomali cuaca dan sebab lain yang memicu kurangnya stok atau terhambatnya distribusi. Olehnya itu, Sekretaris DPRD Provinsi Sultra tersebut mengajak masyarakat memanfaatkan lahan dan pekarangan untuk menanam sayuran dan cabai.

Kepada Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan Desa dia juga meminta agar pendataan warga penerima bantuan benar-benar tepat sasaran, jangan asal memasukkan hanya karena kedekatan emosional. “Pastikan penerima bantuan tepat sasaran, bukan karena hubungan keluarga atau kedekatan,” ulangnya, menegaskan.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton, La Lodi, mengatakan, SPHP itu dilakukan demi menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Menurutnya dalam sepekan terakhir terjadi kenaikan harga. “Stok ini berasal dari cadangan pangan kita, bekerja sama dengan Bulog. Ini dalam rangka menstabilkan harga beras, karena memang sudah mulai naik,” jelasnya.

La Lodi mengaku, rencana awal intervensi harga beras itu akan dilakukan untuk tiga bulan terakhir tahun ini, yakni Oktober November Desember. “Tapi karena sudah mulai naik, sekarang naik Rp 4 ribu perkarungnya. Jadi sebelum semakin naik, kita lakukan lebih awal, dari September sampai November,” sambungnya.

Setiap kepala keluarga (KK) akan menerima bantuan beras 10 kilogram dan merupakan warga kurang mampu sesuai data dari desa dan kelurahan. “Harapan kita, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi bisa mengurangi beban masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, penerima bantuan tersebut berjumlah 9.511 KK. Rinciannya, untuk Kecamatan Wolowa 569 KK, Wabula 682 KK, Siontapina 1.649 KK, Pasarwajo 2.792 KK, Lasalimu Selatan 1.509 KK, Lasalimu sebanyak 1.089 KK dan Kapontori 1.221 KK. (b/lyn)

  • Bagikan