Forkom Sorot Kinerja Camat Kolono

  • Bagikan
SOROT KINERJA CAMAT : Masyarakat dari Forum Komunikasi Masyarakat Kecamatan Kolono bersama Sekab Konsel, Hj. St. Chadidjah dan jajarannya, usai hearing terkait aspirasi mereka. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)
SOROT KINERJA CAMAT : Masyarakat dari Forum Komunikasi Masyarakat Kecamatan Kolono bersama Sekab Konsel, Hj. St. Chadidjah dan jajarannya, usai hearing terkait aspirasi mereka. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah masyarakat mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat (Forkom) Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), menggelar aksi unjuk rasa di kantor bupati, Senin (7/8).

Mereka mendesak agar Camat Kolono, Taufik Amin, diberhentikan dari jabatannya. Salah satu perwakilan massa aksi, Jefri Rembasa, mengklaim, mayoritas masyarakat Kecamatan Kolono memberi rapor merah atas kinerja camat mereka.

"Mereka yang hadir ini adalah perwakilan tokoh-tokoh masyarakat di desa masing-masing se Kecamatan Kolono. Camat Kolono hari ini tidak bersahabat dengan rakyat, salah satunya tidak pernah mendukung dunia kepemudaan. Bahkan kemarin olahraga yang kita (pemuda) gelar, dia (camat) mau coba hentikan," tuding Jefri Rembasa.

Selain itu, Forkom Kolono juga mengkritik kondisi Balai Serbaguna Kecamatan yang dinilai tidak pernah dibenahi.

"Sampai kini, Balai Serbaguna Kecamatan biar sudah mau rubuh tidak pernah dibangun. Padahal ada dana rutin," sorotnya lagi.

Kemudian, persoalan lain yang termuat dalam tuntutan mereka, diantaranya terkait tidak dilaksanakannya kegiatan olahraga, padahal tiap tahun kepala desa selalu menyumbang pada perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kemudian pembangunan lapak UMKM dipindahkan sepihak oleh camat yang tidak sesuai hasil Musrembang. Camat juga jarang berada di kantor kecamatan (tinggal di Kota Kendari)," ujarnya mewakili keluhan masyarakat.

Dari sejumlah poin tersebut, kata Jefri, Forum Komunikasi Masyarakat Kecamatan menuntut agar Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga memberhentikan camat Kolono. "Masyarakat menilai camat Kolono saat ini tidak mampu mewujudkan visi misi bupati dan wakil bupati. Kami sampaikan, kantor kecamatan akan diduduki masyarakat Kolono sampai ada pencopotan," tandasnya.

Dalam dengar pendapat yang berlangsung, kemudian menghasilkan sejumlah tindak lanjut untuk menyelesaikan polemik tersebut.

"Aspirasi yang disampaikan akan kami teruskan kepada bupati," kata Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konsel, Hj. St Chadidjah, kemarin. Pemkab juga akan membentuk tim untuk turun ke lapangan dalam waktu dekat, menindaklanjuti aspirasi masyarakat. (b/ndi)

  • Bagikan