Ridwansyah Taridala Galakkan Program Orang Tua Asuh

  • Bagikan
Ridwansyah Taridala, Sekretaris Kota Kendari
Ridwansyah Taridala, Sekretaris Kota Kendari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menurunkan angka stunting di Kota Lulo. Upaya itu diwujudkan melalui program Orang Tua Asuh.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan, program orang tua asuh dihadirkan dalam rangka membantu masyarakat yang berpotensi stunting.

“Kami sudah instruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menjadi orang tua asuh di sekitarnya. Sasarannya adalah membantu pemenuhan gizi masyarakat agar tidak stunting,” kata Ridwansyah Taridala.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari ini menambahkan, program orang tua asuh sudah dilaunching oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari awal tahun ini. Harapannya, angka stunting bisa semakin ditekan sehingga bisa mencapai target pemerintah sebesar 14 persen pada tahun depan (2024).

“Seluruh OPD sudah bergerak. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat agar bebas dari masalah stunting,” ungkap Ridwansyah Taridala.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kendari, Abdul Rauf menjelaskan, program orang tua asuh merupakan salah satu strategi Pj Wali Kota Kendari dalam menekan angka stunting di Kota Kendari.

Dalam program tersebut, setiap OPD wajib untuk memberikan pendampingan kepada beberapa keluarga yang di dalamnya terdapat anak yang menderita stunting. â€oeSesuai arahan Pak Wali, kami mendapatkan tugas untuk memberikan pendampingan kepada keluarga yang terindikasi stunting di Kelurahan Talia dan sekitarnya. Bantuan pangan sudah kami salurkan, mudah-murahan bisa menekan angkat di wilayah tersebut, ungkap Abdul Rauf.

Sekedar informasi, Pemkot Kendari berhasil menekan angka stunting melalui beberapa program. Kehadiran program orang tua asuh diharapkan bisa melanjutkan tren positif penanganan stunting di Kota Kendari. Pada 2021 kasus stunting Kota Kendari berada pada angka 24 persen, sampai akhir tahun 2022 mampu diturunkan 4,5 persen menjadi 19,5 persen.

Capaian penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan ini menjadikan Kota Kendari sebagai role model peta aksi baik audit kasus stunting secara nasional. (ags/c)

  • Bagikan