Terapkan GAP, Tingkatkan TBS

  • Bagikan
TINGKATKAN PRODUKSI : Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kolaka Timur, Lasky Paemba (kiri), saat memaparkan terkait pengelolaan dan budi daya kelapa sawit yang harus menerapkan sistem good agriculture practices. (KUSDIN/KENDARI POS)
TINGKATKAN PRODUKSI : Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kolaka Timur, Lasky Paemba (kiri), saat memaparkan terkait pengelolaan dan budi daya kelapa sawit yang harus menerapkan sistem good agriculture practices. (KUSDIN/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pengelolaan dan budi daya kelapa sawit harus menerapkan sistem good agriculture practices (GAP) yang baik sesuai prosedurnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kolaka Timur, Lasky Paemba. Makanya ia meminta pada 644 petani sawit di daerah itu agar membenahi sarana dan prasarana dalam berkebun dan pengelolaannya, sesuai dengan teknik budi daya yang baik dan benar.

"Kalau petani bisa menerapkan teknik yang benar, maka tandan buah segar (TBS) sawit bisa jauh lebih baik dan berkualitas," kata Lasky, Selasa (11/7).

Ia mengaku, data luas komoditas kelapa sawit Koltim saat ini mencapai 874,20 hektare dengan jumlah 644 petani. Rata-rata produksinya 2.404 kilogram TBS tiap hektare. Plt. Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Koltim itu juga mengatakan, kegiatan pembenahan sarana prasarana perkebunan kelapa sawit tahun ini di Koltim dialokasikan untuk Desa Dangia di Kecamatan Dangia sekitar 50 hektare oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Potensi pengembangan sawit di Koltim masih ada sekitar 5.000 hektare. Kami berharap, petani sawit bisa meningkatkan produksi dan produktivitas, mutu serta kelangsungan usaha secara berkelanjutan. Juga meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan. Gunakan benih yang baik dan jangan mengembangkan tanaman dari sumber tidak jelas atau beli online. Pekebun dapat dan mampu menerapkan GAP. Dengan begitu, kapasitas sumber daya manusia dapat meningkat," pungkas Lasky. (c/kus)

  • Bagikan