Ahmad Safei Tunaikan Perintah Presiden

  • Bagikan
Bupati Kolaka, H.Ahmad Safei (kanan) memberikan bantuan bahan pangan kepada warga di Kelurahan Laloeha. Bantuan bahan pangan itu sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga dalam upaya menangani stunting.


Tingkatkan Layanan Kesehatan, Sukses Tekan Stunting

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pada setiap kesempatan, Bupati Kolaka, H.Ahmad Safei selalu menyampaikan amanat Presiden RI kepada jajarannya agar maksimal mencegah dan menekan stunting. Sebab, penyakit yang menghambat tumbuhkembang anak itu merupakan salah satu persoalan di tanah air. Berbekal instruksi Presiden dan niat tulus menyejahterakan warga Bumi Mekongga, Bupati Ahmad Safei meningkatkan layanan kesehatan dan sukses menekan stunting.

Komitmen Bupati Safei menekan stunting bukan isapan jempol belaka. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Kabupaten Kolaka berhasil ditekan. Angka prevalensi stunting yang mencapai 36,1 persen di tahun 2019 turun menjadi 26,5 persen di tahun 2021. Di tahun 2022 terus ditekan dan turun menjadi 22,6 persen.

Bupati Safei mengatakan, keluarga adalah tonggak pertama yang harus bisa mencegah terjadinya stunting, melalui pencegahan sejak sebelum perkawinan sampai 1.000 fase kehidupan. Olehnya itu, dirinya mengingatkan pentingnya pembangunan keluarga.

"Keluarga adalah tiang negara. Apabila sejahtera keluarganya maka sejahtera pula bangsa ini. Pembangunan keluarga tidak hanya meliputi pembangunan fisik, namun pembangunan kesehatan dan mental menjadi suatu hal yang mendasar. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa," kata Bupati Safei, kemarin.

Kesuksesan Pemkab Kolaka dalam menekan stunting diakui oleh Pemprov Sultra. Pengakuan itu ditandai dengan dinobatkannya Kabupaten Kolaka sebagai peringkat pertama stunting award se-Sultra (aksi pencegahan dan penanganan stunting).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Harun Masirri mengungkapkan, saat ini angka stunting di Bumi Mekongga sesuai data SSGI tercatat 22,6 persen dan data Elektronik - Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) 10,8 persen atau 1.289 balita dari 11.901 balita ukur. "Kesuksesan Pemkab Kolaka dalam menekan stunting tidak lepas dari arahan Bupati H Ahmad Safei," ujarnya kepada Kendari Pos, Kamis (6/7), kemarin.

Harun menuturkan, Pemkab Kolaka terus berupaya untuk melakukan penanganan stunting. Kata dia, dalam penanganan tersebut Pemkab melibatkan semua elemen masyarakat lintas sektor yang ditangani secara konfergensi melalui intervensi sensitif dan intervensi spesifik yang dilaksanakan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Untuk memaksimalkan pencegahan, kata Harun, pihaknya sangat memerhatikan kebutuhan gizi balita dan ibu hamil. "Kami melakukan intervensi gizi dengan memberikan penanganan terhadap balita beresiko stunting dengan memberikan susu dan telur. Kami juga memberikan abon ikan dan susu kepada ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK)," ungkap Harun. (fad/b)

  • Bagikan