Totalitas Membangun Kolut, Parinringi Optimalkan Potensi Daerah

  • Bagikan
Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (tengah) dan Pj.Bupati Kolaka Utara, Parinringi (6 dari kanan) bersama Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) dan jajaran OPD Pemkab Kolaka Utara, usai diskusi di Graha Pena Kendari Pos, baru-baru ini.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut), Parinringi punya mimpi besar membangun daerah meski masa jabatannya tak seperti bupati definitif. Berbagai terobosan dilakukan Parinringi untuk memajukan daerah dan menyejahterakan masyarakat Kolut. Berbekal potensi Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, Pj.Bupati Parinringi meyakini Kolut dapat menjadi kabupaten maju.

"Sebenarnya, Kolut itu daerah kaya. Di sektor perkebunan dan pertanian, Kolut tercatat sebagai daerah produsen. Kolut dikenal dengan komoditas kakao, cengkih dan hasil pertanian lainnya. Belum lagi di sektor lain. Di dalam perut bumi, Kolut menyimpan SDA melimpah. Atas dasar itulah, saya berupaya agar kekayaan alam bisa diolah sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Pj.Bupati Parinringi saat berdiskusi dengan Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin di Graha Pena Kendari Pos, baru-baru ini.

Dengan jabatan yang melekat padanya, mantan Wakil Bupati (Wabup) Konawe ini menyadari akan menjadi bagian dari sejarah pembangunan Kolut, Bumi Patowonua. Makanya, ia akan berupaya mengukirnya dengan capaian prestasi dan kinerja yang patut dibanggakan.

Baginya, sorotan miring dan koreksi hanya bagian dari motivasi dan penyemangat untuk lebih bekerja keras. Salah satunya program investasi di sektor pertambangan yang saat ini masih berjalan.

"Kita tak boleh alergi dengan sorotan dan koreksi. Malah bagus bagi untuk terus mengingatkan. Mungkin sudah ada masyarakat yang tidak sabar dengan hadirnya investor. Tapi semua tentunya butuh proses. Yang pastinya, sudah ada investor yang berminat," jelas Pj.Bupati Parinringi didampingi pimpinan OPD Pemkab Kolut.

Pembangunan smelter atau pabrik pemurnian nikel di Kolut akan memberi dampak besar bagi masyarakat. Angkatan kerja Kolut akan terserap di kawasan industri. Aktivitas ekonomi pun akan tumbuh. Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan melonjak tajam. Tapi sektor lain juga akan menjadi perhatian," ungkap Pj.Bupati Parinringi.

Topografi Kolut menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra itu, sangat mendukung industri pertambangan. Selain menyimpan ore nikel, pesisir Kolut sangat memenuhi syarat untuk pembangunan pelabuhan. Kedalaman bibir pantai mencapai 14 meter. Dengan begitu, kapal besar pengangkut nikel bisa bersandar. Di sisi lain, pembangunan bandara masih dalam proses.

"Kita harus cepat. Jangan sampai daerah lain yang lebih dulu membangun smelter. Konawe Utara (Konut) misalnya. Investor akan berpikir membangun smelter. Sebab daerah tetangganya Konawe dan Morowali sudah ada pabrik pengolahan ore nikel, tutur Pj.Bupati Parinringi.

Kalau investasi smelter terealisasi, maka sarana dan prasana pendukung lainnya akan dibangun termasuk bandara udara (bandara). "Satu lagi, dibanding Morowali, Kolut tak kesulitan membangun pelabuhan. Sebab kita miliki sepanjang pesisir pantai yang layak," imbuh Pj.Bupati Parinringi.

Sementara itu, Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin mengaku salut dengan komitmen Pj. Bupati Parinringi membangun Kolut. Niat dan kerja keras Pj.Bupati Parinringi dan jajaran Pemkab Kolut harus didukung. Para kepala daerah yang memiliki niat tulus membangun daerah mesti didukung pemberitaan.

"Dengan begitu, masyarakat dan publik bisa mengetahui dan mendukung program pembangunan pemerintah daerah. Pada dasarnya, pemberitaan melalui media adalah bagian dari pertanggungjawaban publik. Untuk itulah, pemerintah harus membangun kemitraan dengan media massa," ujar Direktur Irwan Zainuddin.

Direktur Irwan Zainuddin menegaskan konsep dan pola pemberitaan Kendari Pos sudah berubah. Jika sebelumnya, bad news is good news, kini menjadi good news is the best news. Sajian berita Kendari Pos lebih positif.

"Tapi bukan berarti, kita tak lagi memberi kontrol dan kritik. Koreksi tetap akan diberikan namun tak lagi dengan cara yang membuat orang atau lembaga terhinakan. Sebab fungsi pers tak hanya media informasi, namun juga edukasi, hiburan, kontrol sosial dan lembaga ekonomi. Intinya, kami membuka ruang kemitraan dengan semua pihak," jelas Direktur Irwan Zainuddin. (mal/b)

  • Bagikan