Proyek Penyalaan Listrik 24 Jam Tunggu Lelang

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, Haliana (kedua dari kiri) berpose bersama usai menerima kunjungan pihak ULP PLN Wangi-Wangi di kantornya.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dukungan penuh dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN)pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, sangat dirasakan dampaknya. Utamanya terhadap pembangunan proyek strategis maupun hal-hal lain terkait dengan kelistrikan. Apalagi setelah Bupati Wakatobi, Haliana dan General Manager (GM) PT PLN Unit Induk (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulserabar), Moch. Andi Adchaminoerdin telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS).

Terbaru, Bupati Wakatobi, Haliana mendapat kunjungan dari pihak ULP PLN Wangi-Wangi di kantornya. Kunjungan tersebut selain melakukan koordinasi, juga sekaligus silaturahmi dengan Pemkab. Wakatobi-1 itu menyambut baik kedatangan pihak ULP Wangi-Wangi di kantornya. Dalam kesempatan ini, Haliana menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN atas dukungan penuh kepada Pemkab Wakatobi. “Alhamdulillah kita patut bersyukur dan kami ucapkan terima kasih terhadap pembangunan proyek strategis pemerintah maupun hal-hal lain terkait dengan kelistrikan di Kabupaten Wakatobi,” ujar Haliana, kemarin.

Setelah pendatanganan PKS yang merupakan salah satu proyek strategi tahun ini di Pulau Kaledupa pada awal Februari lalu, konsep untuk menyalakan listrik selama 24 jam Kaledupa dan Binongko dibutuhkan pembangkit yang harus kuat. Saat ini proyek tersebut tengah dikerjakan dan ditarget selesai tahun ini. Sebelumnya, Haliana menyebut, upaya tersebut tidaklah mudah. Setidaknya setelah ada penandatangan tersebut, Wakatobi-1 ini bisa bernafas lega. “Ini bukan perjuangan yang singkat. Upaya kita agar secepatnya bisa terealisasi listrik 24 jam di Pulau Kaledupa dan Binongko akhirnya bisa segera terwujud. Saya bahagia karena menjadi yang pertama menjanjikan untuk mewujudkan listrik 24 jam di dua pulau itu,” ujar Haliana.

Target penyalaan listrik itu sendiri tergantung Pemkab Wakatobi. Sebab proyek yang menyerap anggaran kurang lebih Rp 21 miliar ini akan dilelang. Semua akan ditentukan dari kecepatan lelang dan vendor yang menang untuk memasang mesin tersebut. (thy)

  • Bagikan