Spirit Emansipasi Srikandi Masa Kini

  • Bagikan
Dr. Hj. Nur Endang Abbas, S.E., M.Si

Biodata
Nama : Dr Hj Nur Endang Abbas SE MSi
TTL : Kolaka 07 April 1962
Jabatan : Plt Ketua Dekranasda Sultra
Pendidikan Terakhir : S-3/Doktor
Suami : Trio Prasetyo Sauala (PNS)
Anak : Rina Syarini
: Endi Kardiansyah
: Dian Eka Saputra
: Maulana Saputra
: Dirga Prasetio
: Olivia Permatasari

Riwayat Pendidikan
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Halu Oleo (UHO) 1990
S2 Magister Administrasi Pembangunan Universitas Halu Oleo (UHO) 2008
S3 Doktor Manajemen Universitas Negeri Jakarta 2016

Riwayat Organisasi
Plt Ketua Dekranasda Sultra (Juli 2021 Hingga Kini)
Ketua TP PKK Sultra (Juli 2021 Hingga Kini)

Riwayat Jabatan Birokrasi
Widyaswara Ahli Utama
Sekretaris Provinsi Sultra
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sultra
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sultra
Sekretaris Bappeda Sultra


-Karya Tenun Lokal Naik Kelas Premium

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hj Nur Endang Abbas bisa menjadi role model spirit emansipasi wanita masa kini. Doktor manejemen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mampu eksis di tengah dominasi kaum Adam. Mengawali karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), istri Trio Prasetyo Sauala ini sukses menduduki jabatan strategis baik di birokrasi maupun organisasi. Di birokasi, wanita berhijab ini mencatatkan namanya sebagai pejabat deventif perempuan pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menduduki jabatan Sekretaris Provinsi (Sekprov).

Karier gemilang mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra ini tak lepas dari kompetensi yang dimiliki. Selama memimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Hj Nur Endang Abbas terbilang pemimpin kreatif. Sejumlah inovasi yang digagasnya sukses mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Saat menjabat Kepala Badan Pemerdayaan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3A dan KB), Hj Nur Endang Abbas berhasil membawa harum nama Pemprov Sultra. Program peningkatan partisipasi akseptor KB Sultra meraih penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Tidak hanya itu, ia kembali mengulang kesuksesan melalui inovasi Sistem Pengelolaan Informasi (Simponi ASN Bahteramas). Aplikasi berbasis website ini berhasil meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Simponi ASN Bahteramas masuk tiga besar top 99 inovasi pelayanan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Penghargaan ini sekaligus menepis anggapan pemerintah pusat bahwa Pemda di Sultra miskin inovasi.

Pasca mengakhiri masa jabatan "Jenderal ASN", mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra mendapat tawaran Gubernur Sultra Ali Mazi menjadi widyaswara ahli utama. Pasalnya, kompetensi dan keahliannya masih sangat dibutuhkan dalam membina ASN yang berkompeten dan profesional. Tidak hanya itu, ia juga mendapat kepercayaan dari orang nomor satu di Sultra menahkodai Tim Penggerak PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) selepas meninggalnya istri gubernur Hj Agista Ariany.

Ketua Dekranasda Sultra Hj Nur Endang Abbas (kiri) dan jajaran pengurusnya berfoto bersama Ketua Dekranasda Pusat Wurry Makruf
Amin (kebaya kuning selendang merah)

Di bawah kendali Magister Administrasi Pembangunan Universitas Halu Oleo (UHO) ini, Dekranasda kian eksis. Tidak hanya fokus pada pembinaan dan pendampingan, ia intens mempromosikan produk kerajinan tenun lokal baik di tingkat nasional maupun mancanegara. Jangan heran, hasil tenun lokal Sultra semakin diminati di pasaran. Yang patut dibanggakan, ia membawa harga dan kualitas tenun Sultra kini naik ke kelas premium.

"Alhamdulillah, kualitas tenun Sultra kian diperhitungkan. Ini tak lepas pembinaan terhadap pengrajin dan stakeholder yang terlibat didalamnya. Selain motif yang kian beragam, polanya pun kian menarik. Memang dalam meningkatkan kualitas dan minat pasar, kami turut menggandeng desainer kondang dan Dekranas pusat. Makanya, harga tenun Sultra dibanderol paling murah di harga Rp 1,5 juta," kata Plt Dekranasda Sultra ini kemarin.

Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan tampil di event yang lebih besar. Gaun dan busana rancangan desainer ternama bermotif tenun Sultra akan tampil di peragaan busana di Amerika Serikat (AS). "Saya kira inilah buah kolaborasi Dekaranasda dengan desainer nasional. Selain melatih pengrajin, kami juga memberi kesempatan bagi desainer lokal menimba ilmu dan pengalaman. Sebab harus ada transfer knowledge sehingga bisa memberi peluang bagi desainer lokal tampil di event yang lebih besar," ujarnya.

Kendati capaian ini di masa kepemimpinannya, namun Hj Nur Endang Abbas tak ingin jumawa. Ia mengaku pencapaian ini berkat dukungan berbagai pihak. Tidak hanya pengurus Dekranasda provinsi dan 17 kabupaten/kota, namun juga support pemerintah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop dan UMKM) Sultra termasuk pengurus Dekranas pusat.

"Tenun Sultra kerap tampil di event besar. Selain Indonesian Fashion Week, kami juga mendapatkan kesempatan tampil di Griya Nusa. Event ini sangat eksklusif lantaran hanya 3 provinsi yang diundang. Berbagai busana dengan beragam model tampil dengan motif tenun Sultra. Ini membuktikan tenun daerah kita memang diperhitungkan dan diminati pasar," ujar mantan Kabag Pemuda dan Peranan Wanita dan Olahraga Biro Kesra Setprov Sultra.

  • Bagikan