Tekan Inflasi, Pemkab Mubar Jual Pangan Subsidi

  • Bagikan
Pj Bupati Mubar, Bahri memantau operasi pasar murah di Lapangan Desa Lapolea, Kecamatan Barangka, Mubar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) terus berupaya menekan inflas daerah. Salah satunya menggelar pasar murah dengan menjual komoditas pangan lebih murah dibanding harga pasaran. “Kita (Pemkab Mubar) memberikan subsidi setengah dari harga sesungguhnya. Misalnya seperti harga beras ukuran 10 kilogram di pasaran Rp 100 ribu, dijual di pasar murah hanya Rp 50 ribu. Begitu juga dengan harga telur dan minyak goreng, dijual setengah dari harga pasar,” kata Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri saat ditemui di sela-sela memantau aktivitas pasar murah. Di pasar murah, Pemkab menyediakan tiga komoditas pangan; beras, teluar dan minyak goreng. Seluruhnya dijual setengah dari harga pasar.

Tujuanya meringankan beban terhadap kebutuhan bahan pokok masyarakat. “Ini sebagai upaya dalam menekan inflasi. “Tiga komoditas barang yang kita adakan juga kita ambil dari distributor lokal sehingga pelaku usaha juga bisa merasakan manfaatnya,” ucapnya. Lanjut Direktur Perencanaan Anggaran Daerah pada Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri itu, kegiatan pasar murah yang digelar Pemkab merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI Jokowi, Mendagri Tito Karnavian serta Gubernur Sultra Ali Mazi. “Berbagai kegiatan lainya telah kita laksanakan untuk menekan iflasi. Kita sudah melakukan gerakan menanam, pemberian subsidi kepada angkutan umum dan jasa penyeberangan lainnya, serta mengadakan operasi pasar,” terangnya.

Operasi pasar murah ini, kata dia, dilaksanakan di tiga wilayah besar kecamatan di Mubar. Yaitu, Kecamatan Lawa Raya, Kusambi Raya dan Kecamatan Tiworo Raya. “Untuk hari ini kita masih gelar di Lawa Raya tepatnya di Lapangan Desa Lapolea, Kecamatan Barangka,” sambung Mubar satu itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mubar La Ode Aka menjelaskan, pelaksanaan pasar murah itu, Pemkab Mubar menyiapkan anggaran Rp 1,2 miliar. Anggaran itu bersumber dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang diperuntukkan dalam rangka penanganan inflasi daerah. “Anggaranya bersumber dari dana BTT,” katanya.

Kadis Ketahanan Pangan Mubar itu menambahkan, operasi pasar murah yang dipusatkan di Lawa Raya itu meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Barangka, Lawa dan Kecamatan Wadaga. “Alhamdulillah, hari pertama operasi pasar murah disambut penuh antusias oleh masyarakat. Dalam pelaksanaanya, masing- masing warga membeli kupon yang telah kitA sediakan dan di dalam kupon itu telah ada paket barang tiga komoditas yaitu, telur, beras dan minyak goreng,” pungkasnya. (ahi/b)

  • Bagikan