70 Kasus DBD di Konsel, PSN dengan 3M Plus

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Konsel, dr. Boni Lambang Pramana, M.Kes (kiri) ketika mendampingi Bupati, H. Surunuddin Dangga (kanan) dalam sebuah kesempatan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ancaman Demam berdarah dengue (DBD), masih terus mengintai. Sepanjang Januari hingga Oktober 2022 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mencatat, ada 70 kasus. Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan tahun 2021 sebanyak 63 kasus. Kadis Kesehatan Konsel, dr. Boni Lambang Pramana, merinci, pada tahun 2019 terdapat 136 kasus DBD dan 2020 sebanyak 124 kasus. Pria yang akrab disapa Dokbon itu memastikan pihaknya komitmen menekan angka penderita DBD di Konsel.

"Dalam mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus DBD, Dinkes Konsel meminta kepada seluruh pihak Puskesmas agar meningkatkan upaya penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ungkapnya, Kamis (8/12).

Upaya PSN dilakukan melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk (3M plus). Gerakan itu kata Boni harus didukung lintas sektoral dan masyarakat.

"Mari mendukung dan menggerakan pelaksanaan upaya PSN 3M Plus di wilayah masing-masing, mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk upaya antisipasi dan penanggulangan DBD. Juga terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas sektor," ujar mantan Direktur RSUD Konsel itu. Selain itu, meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD juga penting. Diantaranya melalui kegiatan pemantauan jentik berkala (PJB) dan mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

"Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah PSN dengan 3M Plus. Dinkes Konsel mengimbau seluruh lapisan masyarakat turut peduli dalam upaya mencegah penyebaran DBD antara lain dengan menjaga kebersihan lingkungan, melaksanakan PSN di lingkungannya masing-masing," ajak Boni. Langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD harus dilakukan, mengingat saat ini masih menghadapi musim penghujan. Bahkan pola curah hujan yang tak menentu pada akhir tahun 2022 ini hingga awal tahun 2023 nanti. (c/ndi)

  • Bagikan