Intervensi Perkuat Ketahanan Pangan

  • Bagikan
Setia Ningsih Mangidi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Upaya untuk menekan laju inflasi, stunting dan mencegah terjadinya rawan pangan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel). Melalui Dinas Ketahanan Pangan Konsel, sejumlah aksi nyata dilakukan dan dihimpun dalam program prioritas, diantaranya intens melakukan survei harga, stok bahan pangan dan menggelar pasar murah.
"Survei harga dan stok bahan pangan rutin dilakukan petugas enumerator (petugas lapangan yang membantu tugas tim survei dalam kegiatan pengumpulan data). Lokasinya mulai dari pasar, toko grosir, serta gudang lumbung pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konsel, Setia Ningsih Mangidi, Selasa (25/10).

Secara umum, harga bahan pangan relatif normal. Bahkan sejumlah komoditas ada yang mengalami penurunan harga. "Seperti bawang merah dan bawang putih yang sebelumnya mencapai Rp 45 ribu per kilogram, kini dikisaran Rp 30 ribu. Untuk beras juga masih stabil, untuk stok masih aman," bebernya. Ia menambahkan, untuk pasar murah pihaknya melibatkan instansi terkait, Disperindag, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, serta instansi vertikal seperti Bulog dan mitra kerja dalam hal ini distributor.

"Kami juga mendorong kegiatan pekarangan pangan lestari karena sangat membantu mendekatkan pasar bagi rumah tangga, utamanya memenuhi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) yang merupakan aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral," ujar Setia Ningsih Mangidi. Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan juga menggagas Obor Pangan Lestari (Opal). Pihaknya akan membuat Demplot, memberikan contoh kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan perkarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

"Kemudian untuk mengintervensi rawan pangan, stunting dan penekanan inflasi. Kami juga mengembangkan Demplot umbi-umbian maupun sayur sayuran secara kawasan," jelasnya. Lebih lanjut Setia Ningsih memastikan inflasi di Konsel dapat dikendalikan. Kendati demikian, ia tak menampik ada beberapa wilayah di daerah tersebut yang dikategorikan rawan pangan, namun telah tertangani.

"Kami sudah lakukan intervensi, sekarang untuk kebutuhan pangan keluarga sudah aman. Bahkan sejumlah masyarakat yang dilakukan intervensi. Selain pemenuhan kebutuhan pangan, keluarga mereka juga terbantu dari sisi ekonomi. Karena hasil tanamannya tak sedikit yang berhasil dipasarkan," terangnya. "Artinya kebutuhan pangan mereka tercukupi dan ekonomi masyarakat semakin meningkat," pungkas Setia Ningsih Mangidi. (c/ndi)

  • Bagikan