Moeldoko Dukung Pembangunan Bandara Butur

  • Bagikan
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (kedua dari kanan) didampingi Bupati Butur, Muh. Ridwan Zakariah (ketiga dari kanan) saat meninjau lahan yang diproyeksi untuk pembangunan Bandara di Desa Lantagi, Kecamatan Kulisusu

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) terus berupaya mewujudkan pembangunan bandar udara (Bandara) di Desa Lantagi, Kecamatan Kulisusu. Program itu juga mendapatkan dukungan langsung dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko saat mengunjungi Lipu Tinadeakoni Sara. Mantan Panglima TNI itu berjanji akan ikut memerjuangkan pembangunan fasilitas untuk mendaratkan pesawat di Buton Utara. “Tugas saya nanti akan mengakselerasi dan mengkomunikasikan lebih efektif lagi dengan kementerian terkait, sehingga bisa segera terealisasi. Insya Allah saya akan berjuang untuk itu,” janji Moeldoko ketika mengecek langsung lokasi rencana pembangunan Bandara, Selasa (18/10).

Ia menyebut, secara teknis lokasinya sangat baik dan berada tak jauh dari laut. Ditambah tanah keras yang cocok untuk pembangunan Bandara. Namun, pembangunan infrastruktur tersebut tak hanya soal lahan dan anggaran, namun sangat kompleks, karena harus melibatkan banyak stakeholder. Salah satu fungsi keberadaan Bandara di sebuah daerah adalah meningkatkan mobilitas, baik orang maupun barang. “Mari doa bersama kita wujudkan pembangunan Bandara ini,” sambung Moeldoko.

Sementara itu, Bupati Butur, Muh. Ridwan Zakariah, mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektare. Nantinya panjang Bandara direncanakan mencapai 1.500 meter dan bisa ditambah lagi. Mantan Ketua DPD PAN Butur itu berkomitmen membangun Bandara karena ingin ada kolaborasi dan bersinergi dengan Kabupaten Konawe Kepulauan dan Wakatobi yang merupakan 10 top destinasi wisata Indonesia. “Kehadiran Bandara akan memacu perekonomian masyarakat dan kami bisa sejajar dengan daerah lain. Mudah-mudahan Jenderal (Moeldoko) bisa ikut bantu,” harapnya.

Jarak lokasi pembangunan Bandara hanya 15 menit dari pusat Kota Ereke. Rencananya pula nanti sejumlah rumah warga akan direlokasi. Warga pun disebut sudah setuju dan meminta dipindahkan di pesisir. ‘Karena mereka kebanyakan nelayan, kami juga sudah siapkan lahan wakaf,” tandas Ridwan Zakariah. (b/had)

  • Bagikan