Kecamatan Lakudo Menuju Zero Stunting

  • Bagikan
Foto bersama usai rembuk stunting di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Senin (17/10).

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Angka penderita stunting di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mencapai 26,33 persen dari 9.751 anak. Itu berdasarkan data bergerak dari pelaporan elektronik gizi berbasis masyarakat (e-PPGM) yang dirangkum oleh Dinas Kesehatan setempat sejak Agustus 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman mengatakan, angka stunting di Buteng umumnya dipengaruhi minimnya tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan. Kondisi itu sejalan dengan angka partisipasi masyarakat yang hadir ke puskesmas. Dari 9.751 sasaran, hanya 7.805 atau 80,04 masyarakat yang hadir. Dari total itu, terdapat 1.803 anak yang terkonfirmasi stunting. “Kehadiran masyarakat di puskesmas itu masih kurang,” ujar Kasman, kemarin.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen menekan angka stunting dengan melibatkan stakeholder terkait. Mereka perlu melakukan tugas sesuai tanggung jawab masing-masing. “Tinggal siapa berbuat apa. Instansi ini intervensinya apa? si A mau intervensi apa, ini mau intervensi apa. Sasaran kita sudah jelas,” tegas Kasman.

Sementara itu, Camat Lakudo, Nasir menyebut, pihaknya menggelar rembuk stunting pada Senin (17/10) guna menyamakan persepsi tentang upaya yang perlu ditempuh dalam menekan angka stunting di Kecamatan Lakudo. “Kalau bisa, sampai angka zero,” tutur Nasir di hadapan lara kepala desa, lurah, dan kepala puskesmas se-Kecamatan Lakudo, kemarin.

Dalam waktu dekat, Nasir berencana membuat jadwal monitoring dan evaluasi (monev) ke seluruh desa, kelurahan, dan puskesmas untuk memantau perkembangan stunting di Kecamatan Lakudo yang merupakan salah satu lokus stunting. “Kami akan follow up pasca kita melakukan rembuk stunting pada tingkat kecamatan ini,” tandasnya. (uli/b)

  • Bagikan