KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Ketersedian tenaga dokter di Kolaka Timur (Koltim) terus diupayakan bisa terpenuhi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab), khususnya spesialis. Pemkab telah mengantisipasi kekurangan tersebut dengan menyekolahkan sejumlah dokter ke salah satu penguruan tinggi di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Kesehatan Koltim, Barwik Sirait, menyampaikan, Pemkab telah mengantisipasi kekurangan dokter ahli di Bumi Sorume dengan memberikan beasiswa bagi yang ingin melanjutkan spesialis mereka. “Harapannya, pasca selesai sekolah mereka bisa kembali mengabdi di daerah untuk melayani masyarakat,” kata Sirait, Selasa (5/4). Saat ini disebutkan ada tiga dokter gigi, penyakit dalam, dokter anak dan spesialis sarap yang sedang menempuh pendidikan tersebut.
Pemkab Koltim memberikan biaya pendidikan setiap tahunnya sebesar Rp 50 juta melalui anggaran pendapatan belanja daerah. “Mereka akan menempuh pendidikan selama empat tahun dan jika selesai kembali di Koltim melayani masyarakat,” sambungnya. Menurut Barwik Sirait, langkah Pemkab memberikan dana pendidikan bagi dokter sangat tepat. Pasalnya daerah yang masih baru tentunya membutuhkan sumber daya manusia mumpuni, khusus tenaga kesehatan.
Jika dokter tersedia, maka pelayanan prima kepada masyarakat bisa dilaksanakan. “Kalau dokter ingin sekolah maka kita dorong untuk menempuh pendidikan spesialis,” jelasnya.
Dijelaskan, dari 12 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kolti, tersisa dua tempat yang belum ada tenaga dokter umum, yakni di Tinondo dan Uesi. “Mudah-mudahan pasca perekrutan ini ada penempatan, sehingga semua Puskesmas sudah ada dokternya,” tandas Sirait. (c/kus)
