Listrik Masuk Sawah, Jawab Kebutuhan Petani

  • Bagikan
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Ridwan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kesepakatan bersama program agriculture bundling package (listrik masuk sawah) antara pihak PLN dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim), segera direalisasikan. Kini jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan terus menyosialisasikan program elektrifikasi bagi pelaku usaha tani. Melalui program listrik masuk sawah tersebut, 57 lokasi pada setiap kecamatan yang memiliki lahan persawahan akan beralih memanfaatkan pasokan listrik dari PLN. "Ini pertama di Sulawesi Tenggara dan merupakan jawaban pemerintah atas kebutuhan para petani," ungkap Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Ridwan, Jumat (31/1).

Sebelumnya, pengairan sawah tadah hujan di Koltim mengandalkan mesin konvensional berbahan bakar minyak (BBM) dengan biaya operasional cukup tinggi. "Namun dengan menggunakan tenaga listrik ini tentu menghemat biaya dan meningkatkan produksi pangan kita. Selama ini, dengan pengairan menggunakan mesin konvensional, produksi padi hanya satu kali setahun. Namun dengan memanfaatkan pompa listrik, produksi padi akan jauh meningkat," optimis Ridwan.

Diharapkan dalam waktu jangka panjang, program tersebut dapat dilakukan menyeluruh. Saat ini masih akan diprioritaskan pada seluruh kecamatan yang memiliki areal persawahan. "Ini akan sangat membantu. Dengan adanya listrik masuk sawah, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dan energi. Biayanya lebih murah dan mudah dipereh dibanding menggunakan bahan bakar minyak.

"Program listrik masuk sawah ini juga sejalan dengan inisiasi Kementerian Pertanian dalam rangka modernisasi dan mekanisasi pertanian," tandas Ridwan. (c/ers)

  • Bagikan