Gelombang Atmosfer Picu Cuaca Ekstrem

  • Bagikan
MUH. ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS Awan mendung masih terlihat menyelimuti kota Kendari, di jalan Kapten Piere Tendean , Rabu (29/1). Curah hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi.

--BMKG Keluarkan Peringatan Dini

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Curah hujan di Kota Kendari terbilang tinggi. Sejak awal pekan ini, Kota Lulo diguyur hujan lebat. Kondisi ini menyebabkan sejumlah titik di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini terendam banjir. Cuaca ekstrem ini dipicu gelombang atmosfir Equatorial Rossby. Di sisi lain, pola konvergensi atau perlambatan massa udara, indeks stabilitas skala lokal yang berpotensi memicu pembentukan awan hujan

Koordinator Observasi dan Informasi Stasion Metereologi Maritim (Stamar) Kendari Faizal Habibie mengatakan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai guntur dan angin kencang masih berpotensi terjadi. Hal ini dikarenakan gelombang atmosfer tipe low dan equatorial rossby terpantau aktif di wilayah Sultra. Kondisi ini turut dipengaruhi suhu permukaan laut yang hangat dengan anomali positif.

“Massa udara basah lapisan rendah serta faktor lokal yang dominan yaitu indeks labilitas yang kuat. Faktor faktor tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan awan hujan. Tidak hanya Kota Kendari, wilayah lain di Sultra juga berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat yang diprediksi masih terjadi beberapa hari kedepan,” jelas Faizal Habibie kepada Kendari Pos kemarin.

Banjir yang terjadi beberapa hari lalu lanjutnya, disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Berdasarkan data Stamar Kendari, curah hujan sebesar 70.0 mm atau dikategorikan sangat lebat. Citra satelit dan radar cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) memantau adanya pembentukan awan cumulonimbus

“Berdasarkan data analisis suhu muka laut di perairan berkisar antara 30 sampai dengan 31 derajat celcius dengan anomali positif antara 1.5 hingga 2 derajat celcius. Adanya konvergensi dan belokan angin di wilayah Konawe. Kelembaban udara yang tinggi pada lapisan 500mb sampai 850mb serta indeks labilitas yang tinggi,” jelasnya.

Sebagai peringatan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 4 Februari mendatang. Tidak hanya di Kota Kendari, namun juga wilayah lain baik di daratan maupun wilayah kepulauan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Namun terus waspada dengan memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca BMKG melalui website www.bmkg. go.id, akun sosial media facebook info BMKG Sultra dan aplikasi mobile phone INFO BMKG. Yang mana, aplikasi ini dapat diinstal dari Play Store atau Apple Store,” pungkasnya. (b/iky)

  • Bagikan