Program Bedah RTLH Berlanjut

  • Bagikan
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Sultra, Muhammad Nurjaya

--Target 200 Rumah, Anggarkan Rp 12 Miliar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pemukiman yang layak huni menjadi salah satu indikator kesejahteraan. Tak ayal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) begitu serius menghadirkan rumah layak huni bagi masyarakat. Tahun ini, Pemprov telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk melanjutkan program bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Sultra, Muhammad Nurjaya menjelaskan renovasi RTLH bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi warga berpenghasilan rendah yang tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan. Tahun ini, pihaknya menargetkan akan memperbaiki 200 unit RTLH.

“Ratusan rumah yang akan direnovasi tersebar merata di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Sultra. Saat ini, kami menunggu usulan dari pemerintah kabupaten dan kota yang diperkirakan akan masuk pada Februari mendatang,” kata Nurjaya kepada Kendari Pos kemarin.

Setelah menerima usulan dari pemerintah daerah, Pemprov Sultra akan melakukan proses verifikasi untuk memastikan calon penerima bantuan memenuhi kriteria. Penetapan penerima bantuan akan dilakukan melalui surat keputusan gubernur.

“Penerima bantuan haruslah warga berpenghasilan rendah yang memiliki rumah tidak layak huni dengan kondisi seperti lantai, dinding, atau atap yang rusak. Selain itu, rumah yang dimiliki berukuran kurang dari 36 meter persegi dan dihuni maksimal lima orang,” jelasnya.

Setiap unit rumah yang diperbaiki akan mendapatkan alokasi anggaran maksimal Rp 50 juta. Dana tersebut sudah mencakup biaya tukang, Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh).

“Anggaran maksimal per satu rumah Rp 50 juta. Program perbaikan rumah tak layak huni ini menjadi salah satu langkah strategis Pemprov Sultra dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,”terangnya.

Ia berharap program ini dapat mendukung pemerataan pembangunan serta memberikan akses bagi warga kurang mampu untuk tinggal di rumah yang lebih layak. “Kami optimistis program ini akan membawa dampak positif, terutama bagi masyarakat yang selama ini tinggal di rumah dengan kondisi tidak memadai,” pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan