Dukung Asta Cita, Jaga Stabilitas Ekonomi Daerah

  • Bagikan
PROGRAM PRESIDEN : Rakor TPID tahun 2024 bersama stakeholder terkait di aula Rujab bupati Konsel untuk merumuskan langkah strategis dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.
PROGRAM PRESIDEN : Rakor TPID tahun 2024 bersama stakeholder terkait di aula Rujab bupati Konsel untuk merumuskan langkah strategis dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung visi Asta Cita, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) terus mendorong kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas. Terbaru, Pemkab Konsel menggelar rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2024 bersama stakeholder terkait. Pertemuan itu diikuti jajaran Forkopimda, pihak Kantor Perwakilan BI, Badan Pusat Statistik Konsel, BMKG Sultra, Perum Bulog Divre Sultra, jajaran OPD, Camat dan lainnya.

Rapat tersebut merumuskan langkah strategis dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah, khususnya menghadapi potensi lonjakan harga menjelang akhir tahun. Asisten I Setkab Konsel, H. Amran Aras, menegaskan, pengendalian inflasi adalah kunci stabilitas ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Inflasi yang terkendali bukan hanya soal angka, tetapi juga bagaimana kita menjaga daya beli masyarakat dan memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau,” kata Amran Aras, kemarin.

Diakuinya, Pemkab telah menjalankan empat strategi utama untuk mengendalikan inflasi. Mulai dari stabilisasi pasokan, memastikan barang kebutuhan pokok selalu tersedia di pasar.

“Kemudian keterjangkauan dan menjaga harga tetap seimbang agar masyarakat tidak terbebani. Lalu kelancaran distribusi, memastikan jalur distribusi berjalan tanpa hambatan,” ujar Amran Aras.

Termasuk komunikasi yang efektif, menyampaikan informasi harga dan stok secara transparan untuk mencegah keresahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Amran juga menegaskan terkait langkah konkret menghadapi akhir tahun. Beberapa isu krusial yang menjadi fokus adalah stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru yang sering kali diwarnai lonjakan permintaan. Selanjutnya penguatan ketahanan pangan dan produksi lokal, khususnya sektor pertanian, peternakan dan perikanan sebagai pilar utama ekonomi daerah.

Sinergi antar instansi juga untuk memastikan intervensi pemerintah berjalan tepat sasaran. Termasuk edukasi masyarakat agar lebih bijak dalam konsumsi demi menjaga kestabilan pasar. “Semua pihak harus berkolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita bisa mengatasi tantangan ini bersamasama,” pungkas Amran Aras. (c/ndi)

  • Bagikan