KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Luas lahan tanam pertanian di Konawe, terus mengalami penurunan. Itu disebabkan adanya alih fungsi lahan serta pembukaan area konsesi pertambangan. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe mencanangkan program restorasi lahan untuk memaksimalkan potensi pertanian di wilayah tersebut.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan, mengatakan, daerah itu memiliki potensi yang sangat melimpah disektor pertanian. Potensi itu didukung kondisi topografi yang memadai, serta sumber daya air melimpah. "Sehingga jika tidak ada terobosan untuk memanfaatkan potensi ini, maka tentu saja daerah akan sangat merugi. Program restorasi lahan kita lakukan untuk mewujudkan swasembada pangan di Konawe," ungkap Ferdinand Sapan, Selasa (3/12).
Untuk mendukung program restorasi lahan itu, Ferdinand Sapan meminta kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Konawe untuk membantu instansi teknis, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) dalam melakukan pengenalan dan sosialisasi teknologi pertanian.
"Sebab kadang, teknologi baru itu susah diterima karena kita sudah terbiasa dengan sesuatu yang sehari-hari digunakan. Oleh karena itu, saya harapkan teman-teman PPL, bantu sampaikan setiap teknologi dan pembaruan dalam pertanian. Teknologi memberikan kita kemudahan, kecepatan waktu dan pastinya menguntungkan bagi petani kita," tutur mantan Kepala BPKAD Konawe itu.
Ia menambahkan, program restorasi lahan akan optimal jika Pemerintah Pusat dan daerah menyalurkan benih tanaman yang unggul. Termasuk, memberikan motivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan tanam yang ada. Dengan demikian, target Pemkab Konawe untuk swasembada pangan dapat terwujud.
"Target kita swasembada pangan. Dengan benih padi unggul, kita bisa memaksimalkan untuk menanam dan melakukan panen padi sebanyak tiga kali setahun," ungkapnya. (c/adi)