--Work Shop Bunda Literasi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- endari, KP Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Sebagai pemegang tongkat estafet, sudah sepatutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menanamkan budaya literasi sejak dini. Atas dasar itulah, Pemkot menggelar work shop Bunda Literasi dengan mengusung tema “Membudayakan Kegemaran Membaca sejak Usia Dini dalam Ekosistem Literasi di Kota Kendari”.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup menjelaskan workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang peran bunda literasi dalam mengawal gerakan gemar membaca di tengah masyarakat. Arah kebijakan program literasi dapat membantu meningkatkan angka indeks peningkatan literasi membaca (IPLM) dan Tingkat Gemar membaca (TGM).
“Saya yakin melalui workshop ini bisa memperkuat peran bunda literasi dalam keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Tentunya, untuk pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca sejak dini dalam ekosistem literasi,” ujarnya kemarin.
Pada kesempatan tersebut, Yusup juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem literasi yang kuat sebagai fondasi bagi kemajuan bangsa.
“Membangun ekosistem literasi yang kuat menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa. Di dalamnya, pembudayaan kegemaran membaca sejak usia dini memegang peranan krusial,” ungkap Yusup.
Membaca kata dia, bukan sekadar aktivitas mengolah huruf dan kata. Melainkan sebuah jendela dunia, sebuah portal untuk menggali pengetahuan, mengembangkan imajinasi dan membentuk karakter. Peran bunda literasi dalam mengawal peningkatan kegemaran dan minat baca masyarakat melalui kegiatan edukasi dan kampanye untuk mengajak masyarakat luas agar terlibat aktif dalam kegiatan literasi.
“Keberadaan bunda literasi sebagai motivator, inspirator dan figure keteladanan (role model) diharapkan dapat mengawal peningkatan kegemaran dan minat baca masyarakat melalui kegiatan edukasi dan kampanye untuk mengajak masyarakat luas agar terlibat aktif dalam kegiatan literasi,” jelasnya.
Kegemaran membaca lanjutnya memiliki banyak manfaat. Diantaranya menunjang pengembangan bahasa dan komunikasi, membuka pintu menuju dunia imajinasi dan kreativitas, serta membantu pembentukan karakter. Selain itu, bisa menjadi katalis dalam pengembangan bahasa dan komunikasi. Anak-anak yang terbiasa membaca sejak dini akan memiliki kosakata yang lebih luas, tata bahasa yang lebih baik, dan kemampuan berbahasa yang lebih fasih.
Yusup menekankan pentingnya upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk mewujudkan pembudayaan kegemaran membaca sejak usia dini dalam ekosistem literasi. “Untuk mewujudkan pembudayaan kegemaran membaca sejak usia dini dalam ekosistem literasi, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak.” kata Yusup.
Saat ini, pemerintah terus berupaya menyediakan akses buku yang mudah dan terjangkau bagi semua anak, serta mendorong program literasi di sekolah dan masyarakat. Pembudayaan literasi secara inklusif menjadi keharusan untuk menciptakan sumber daya manusia unggul di Kota Kendari, sebagaimana visi Indonesia Maju.
“Dalam rangka menjadikan sumber daya manusia unggul di kota kendari sebagaimana visi indonesia maju, maka pembudayaan literasi secara inklusif sebagai gerakan transformasi perpustakaan di kota kendari menjadi keharusan.” ujarnya.
Ia menyerukan kepada seluruh pihak terutama dinas terkait, stakeholder, dan penggiat perpustakaan untuk adaptif membangun masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter.
Yusup menekankan pentingnya evaluasi, penyusunan ulang peta jalan, dan kreasi kebijakan integratif lintas stakeholder dengan dukungan institusional yang kuat, demokratis dan humanis. “Mari kita bersama-sama membangun ekosistem literasi yang kaya dan berkelanjutan. Kita budayakan kegemaran membaca sejak usia dini agar generasi penerus bangsa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan sehingga terwujud masyarakat kota kendari yang aman, nyaman dan bahagia.” pungkasnya. (c/ags)