--Jelang Nataru, Pemkot Helat GPM
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pertumbuhan ekonomi di Kota Kendari cenderung stabil. Pencapaian ini tak lepas kecakapan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup dalam mengontrol laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Salah satu strategi ampuh orang nomor satu di Kota Lulo ini melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup mengatakan GPM sangat efektif dalam menjaga stabilitas harga pangan. Apalagi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti perayaan hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Sudah menjadi tradisi, harga bahan pokok kerap melonjak jelang hari besar.
"Gerakan pangan murah ini juga merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo melalui Astacita untuk memastikan ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat," ujarnya ketika meninjau GPM di pelataran Balai Kota Kendari kemarin.
Yusup mengapresiasi pelaksanaan gerakan pangan murah yang dihelat Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari. Pasalnya, hal ini sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan, terutama menjelang hari raya.
Ia menyambut baik pelaksanaan gerakan pangan murah karena menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah, termasuk untuk stabilisasi harga pangan di tengah masyarakat.
Yusup berharap, pelaksanaan gerakan pangan murah ini dimas- ifkan pelaksanaannya, terutama di tingkat kelurahan, sehingga bahan pangan harga terjangkau bisa diakses oleh masyarakat.
"Saya berharap, gerakan pangan murah ini bisa dilakukan secara lebih masif lagi, terutama di tingkat kelurahan. Dengan begitu, akses masyarakat terhadap bahan pangan murah akan lebih mudah," harapnya.
Sekedar informasi, gerakan pangan murah ini terlaksana berkat kerjasama antara Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bank Indo- nesia, Perum Bulog, ID Food, dan Pasar Tani Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari.
Dalam gerakan pangan murah ini, Dinas Ketapang menawar- kan beberapa komoditi pangan dengan harga terjangkau seperti beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) 5 kilogram hanya Rp 58 ribu, minyak goreng 1 liter Rp 14.500, dan gula pasir 1 kilogram Rp 17 ribu.
Selanjutnya, komoditi telur 1 rak Rp 48 ribu, Bawang Merah 1 kilogram Rp 35 ribu, dan Bawang Putih 1 kilogram hanya Rp 40 ribu. (b/ags)