Menopang Ketahanan Pangan

  • Bagikan
BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto (tengah) didampingi Ketua TP PKK Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio (kanan) dan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kolaka Timur, Ari Sismanto (kiri) dalam peluncuran program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) di Desa Tumbudadio, Kabupaten Kolaka Timur, Kamis (14/11/2024).
BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto (tengah) didampingi Ketua TP PKK Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio (kanan) dan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kolaka Timur, Ari Sismanto (kiri) dalam peluncuran program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) di Desa Tumbudadio, Kabupaten Kolaka Timur, Kamis (14/11/2024).

--Pj Gubernur Andap Luncurkan Program Kipas Mas di Koltim

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Inflasi daerah di Sultra kini tercatat 0,71 persen secara tahunan (year on year), jauh di bawah rata-rata nasional 1,71 persen. Capaian prestasi itu semakin membuat Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, untuk terus bergerak menurunkan angka inflasi. Beragam strategi diimplementasikan. Terbaru, Pj Gubernur Andap meluncurkan inovatif bernama Klinik Pangan Sehat Masyarakat atau Kipas Mas di Desa Tumbudadio, Tirawuta, Kolaka Timur, Kamis (14/11/2024).

"Inovasi ini (Kipas Mas) mencerminkan miniatur ketahanan pangan yang mencakup ketersediaan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong di masyarakat, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan," ujar Pj Gubernur Andap.

Program Kipas Mas bukan saja untuk menurunkan inflasi namun juga untuk menopang ketahanan pangan di Sultra. Kipas Mas juga didedikasikan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga sehingga dapat menurunkan angka stunting.

Pj Gubernur Andap mengatakan program Kipas Mas bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan masyarakat untuk produksi pangan lokal. Selain itu, Kipas Mas bertujuan memastikan kecukupan gizi masyarakat melalui pola konsumsi yang seimbang.

Pj Gubernur Andap menjelaskan program Kipas Mas sejalan dengan ketentuan dari Kementerian Desa, yang mewajibkan minimal 20 persen Dana Desa (DD) dialokasikan untuk ketahanan pangan, sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Program Kipas Mas dapat meningkatkan gizi masyarakat dan pola konsumsi yang seimbang melalui pemanfaatan DD.

Pj Gubernur Andap menuturkan, program Kipas Mas ini adalah inisiasi Pemprov Sultra melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto yang saat ini mengemban amanah Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kolaka Timur. "Saya apresiasi program ini, yang memanfaatkan dukungan dana desa minimal 20 persen dari alokasi anggaran desa untuk ketahanan pangan," ungkapnya.

Mantan Kapolda Sultra itu menambahkan Kipas Mas memiliki 6 prioritas sasaran yang harus diperhatikan yakni yaitu anak stunting usia 0-1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, pengantin baru, dan mereka yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK)

Pj Gubernur Andap menyampaikan program Kipas Mas merupakan kegiatan inisiatif yang tidak hanya fokus pada kesehatan fisik, tetapi juga pada upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui pola konsumsi pangan yang sehat dan bergizi.

"Salah satu alasan pembentukan Kipas Mas didasari tingginya angka PTM. Hal ini harus menjadi perhatian serius akibat kurangnya pengetahuan dan akses terhadap pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) menjadi faktor utama," tegas Pj Gubernur Andap.

Ketidakseimbangan dalam pola konsumsi dapat menyebabkan masalah gizi, seperti kekurangan gizi (stunting, wasting, dan gizi buruk), kelebihan gizi (overweight/obesitas), serta kekurangan zat gizi (anemia). Menurut Andap, inovasi ini diharapkan dapat dan mampu mengatasi permasalahan ini.

"Saya berharap dengan diluncurkannya inovasi program Kipas Mas ini mampu memberikan solusi untuk permasalahan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di Sultra," katanya.

Pj Gubernur Andap menekankan salah satu strategi untuk mengurangi kebutuhan pangan adalah dengan stop pemborosan pangan, serta mendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang ada sebagai sumber pangan yang produktif.

Ia menegaskan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan melalui konsumsi pangan sehat. "Mari kita jadikan Kipas Mas ini sebagai wahana untuk memperluas wawasan tentang pentingnya makanan sehat yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman bagi tubuh kita," tuturnya.

Pj Gubernur Andap berharap program Kipas Mas bermanfaat bagi masyarakat, dan menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. "Semoga kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan dapat terus terjalin untuk membangun Sultra yang lebih baik, semakin maju, sehat, dan sejahtera," tutupnya.

Sementara itu, Pjs Bupati Kolaka Timur sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto, mengatakan Kipas Mas diinisiasi sebagai langkah untuk memaksimalkan potensi lahan lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. "Program ini diharapkan menjadi contoh praktik ketahanan pangan di tingkat desa," ujarnya.

Pjs Bupati Ari Sismanto, menjelaskan program Kipas Mas dapat diterapkan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur, dan buah-buahan.
"Kami dan DPMD sudah meneken nota kesepakatan agar program ini bisa masuk desa dan mengalokasikan dana desa," imbuhnya.

Usai meluncurkan Kipas Mas, Pj Gubernur Andap meninjau pemberian makanan bergizi kepada anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Selanjutnya, meninjau Gerai Kipas Mas, lomba menu sehat B2SA, penyebaran benih ikan, serta kegiatan lainnya meliputi penyaluran beras cadangan pangan provinsi untuk 222 keluarga penerima manfaat, 330 unit pompa air bagi kelompok tani, serta 5 unit alat panen combine harvester.

Pj Gubernur Andap juga meninjau gudang beras Bulog di Tawainalu untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga jelang libur natal dan tahun baru 2025.
(rah/kus/b)

  • Bagikan