Kolaborasi Tekan Angka Stunting

  • Bagikan
STUNTING : Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menghadiri Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, di Jakarta beberapa waktu lalu. (PEMPROV SULTRA FOR KENDARI POS)
STUNTING : Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menghadiri Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, di Jakarta beberapa waktu lalu. (PEMPROV SULTRA FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Persoalan stunting di Bumi Anoa tak kunjung tuntas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya melakukan intervensi daerah yang menjadi fokus penyakit gagal tumbuh pada anak ini. Di sisi lain, pemerintah turut berkolaborasi mensinergikan program dengan kabupaten/kota maupun pusat.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto meminta langkah percepatan penurunan stunting harus menjadi perhatian. Program yang telah disusun harus dijalankan agar tepat sasaran. Sesuai arahan Wakil Presiden (Wapres) pada rapat koordinasi, daerah diingatkan pentingnya kelanjutan program-program yang berkaitan dengan penanganan stunting..

“Mari kita lanjutkan program dari tingkat provinsi hingga desa. Pastikan, program-program yang ada berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Saya mengajak komitmen kita bersama,” tegasnya kemarin.

Penanganan stunting merupakan salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Sultra. Berdasarkan data, pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Sultra mencapai 30,2 persen, angka yang cukup tinggi dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

"Namun, berkat upaya kolaboratif dan program yang tepat, angka stunting di wilayah ini berhasil ditekan secara signifikan. Hingga tahun 2024, angka prevalensi stunting berhasil turun drastis menjadi hanya 11 persen,"jelas Andap.

Penurunan ini bukanlah prestasi yang kecil. Dalam konteks nasional, capaian Sultra ini patut diacungi jempol. Pj Gubernur Andap menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini, yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak dalam menangani masalah stunting di Sultra. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi masyarakat, hingga individu, untuk bersama-sama berkomitmen melawan stunting. Menurutnya, kerja sama dan sinergi yang kuat antara semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan ini secara menyeluruh.

"Mari kita semua bekerja keras untuk membebaskan anak-anak Sultra dari stunting. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap masa depan anakanak kita," tegasnya. (c/rah)

  • Bagikan