Kenali Demam Berdarah Pada Anak

  • Bagikan
dr. Meriam Howard
dr. Meriam Howard

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - MUSIM pancaroba sering menyebabkan timbulnya banyak penyakit, terutama Demam Berdarah. Demam Berdarah menyerang seluruh lapisan usia masyarakat, namun paling sering pada anak – anak.

Apa saja Tanda dan Gejala Demam Berdarah?

* Demam mendadak dengan suhu yang tinggi biasanya mencapai di atas 39oC berlangsung sampai dengan 2 – 7 hari, kemudian turun dengan cepat. Pada fase kritis, suhu tubuh menurun dan terasa dingin, meskipun penderita mungkin merasa seperti sudah sembuh. Namun, pada fase ini perlu waspada karena dapat mengancam jiwa.

* Nyeri kepala dan di belakang mata, otot, dan tulang.

* Lemas.

* Napsu makan menurun.

* Timbul bintik – bintik merah pada kulit,

* Tanda – tanda perdarahan yang perlu diwaspadai, seperti mimisan, gusi berdarah, BAB berwarna hitam, dan muntah darah.

* Penurunan kesadaran

Langkah – Langkah Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak yang bisa dilakukan Orang Tua di rumah.

* Memberikan obat penurun demam pada anak, misalnya paracetamol.

* Melakukan kompres pada area dahi dan ketiak anak untuk membantu meredakan demam.

* Memberikan asupan cairan yang cukup.

* Memberikan asupan makanan bernutrisi. Pastikan asupan diberikan sedikit demi sedikit tetapi sering.

* Anak harus banyak beristirahat.

Selama anak sakit, jangan ragu untuk menjaga kebersihan kulitnya, seperti tetap memandikan anak dengan air hangat dan sering mengganti pakaian anak secara berkala.

Orang tua wajib mengantisipasi jika terjadi tanda – tanda perburukan demam berdarah pada anak, seperti demam tidak membaik atau mereda setelah 3 hari pemberian obat penurun demam, muncul tanda – tanda perdarahan yang perlu diwaspadai (mimisan, gusi berdarah, BAB berwarna hitam, dan muntah darah) dan terjadi penurunan kesadaran pada anak. Segeralah memeriksakan anak ke Fasilitas Kesehatan terdekat, agar anak dapat memperoleh penanganan yang cepat dan tepat dari tenaga kesehatan.

Orang tua dapat mencegah penularan demam berdarah pada anak di rumah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Orang tua ikut dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu dengan 3M” (Menguras, Menutup dan Mengubur).

Menguras dilakukan dengan cara membersihkan yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan tempat penampungan air lemari es.

Menaburkan bubuk larvasida (ABATE) pada seluruh penampungan air terutama penampungan air yang sulit dibersihkan.

Menutup rapat seluruh tempat penampungan air, seperti drum, kendi, toren air dan bak mandi agar tidak menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak.

Mengubur, memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menyingkirkan tumpukan baju kotor di rumah.

Laporkan kepada RT atau Lurah setempat untuk dapat dilakukan fogging atau pengasapan secara berkala. Orang tua dapat mengunjungi praktek mandiri dokter spesialis anak untuk memberikan vaksin dengue pada anak.

Cara – cara tersebut tidak hanya membantu mencegah demam berdarah pada anak sendiri, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar.(adv)

  • Bagikan