--Pengumuman Hari Ini, Pj Gubernur Harap Raih Award
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi Sultra dalam kendali Penjabat Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mampu menekan laju inflasi tahunan sehingga berada di bawah angka nasional. Prestasi itu tentu atas dukungan berbagai pihak terkait lainnya.
Atas kesuksesan Pemprov Sultra menekan inflasi daerah, kini Provinsi Sultra kembali masuk dalam nominasi penerima award dari pemerintah pusat sebagai provinsi terbaik pengendalian inflasi tahun 2024.
"In Sya Allah besok (hari ini, red) pengumumannya di Jakarta. Doakan yang terbaik. Semoga tahun 2024 ini kita tidak hanya masuk nominasi seperti tahun lalu, tetapi mampu meraih prestasi yang lebih tinggi lagi dengan meraih award pengendalian inflasi terbaik tahun 2024," ujar Pj Gubernur Andap saat Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Pengendalian Inflasi Daerah di PlazaInn Hotel, Kamis (13/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Andap menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pengendalian inflasi di Sultra. Sebab, sebelumnya Sultra sempat berada diurutan kedua inflasi tertinggi secara nasional. "Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif menjaga inflasi Sultra terus terkendali," ungkapnya.
Kini inflasi Sultra mulai turun di posisi ke 28 secara nasional dari 38 provinsi yang dinilai atau berada pada posisi 10 provinsi terendah infasinya. Bahkan berada di bawah angka inflasi nasional.
"Meskipun demikian, sejumlah strategi tetap dilakukan, agar stabilitas pasokan maupun harga pangan pokok tetap terjaga, terutama jelang Hari Raya Iduladha tahun 2024," kata Pj Gubernur Andap.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan, berdasarkan perkembangan harga pangan pokok di Sultra hingga Mei 2024, menunjukkan tren yang fluktuatif sehingga tetap menjadi perhatian bersama.
“Inflasi tahunan kita masih berada di bawah inflasi nasional, namun terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti beras, gula, telur ayam ras, dan beberapa jenis cabai. Kenaikan ini dipicu berbagai faktor, diantaranya terkait mekanisme pasar, kurangnya pasokan dan tingginya biaya produksi,” ujar kepada Kendari Pos, Kamis (13/6/2024).
Selain itu, dihadapkan pada tantangan dalam menjaga stabilitas harga pangan, khususnya di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, serta meningkatnya permintaan akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi.
“Dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan, Pemprov Sultra telah mengambil langkah-langkah strategis yang komprehensif. Terlebih Pj Gubernur telah berkomitmen untuk memperkuat produksi pangan melalui berbagai program,” ucap Sekda Asrun Lio.
Jenderal ASN Provinsi Sultra ini menjelaskan, program strategis tersebut yakni peningkatan produktivitas pertanian dengan mendorong penggunaan bibit unggul, pupuk berkualitas, dan teknologi pertanian modern.
Selain itu, diversifikasi tanaman pangan juga terus digencarkan untuk mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan ketahanan pangan daerah. Strategi lainnya, terkait kelancaran distribusi yang merupakan faktor krusial dalam menjaga stabilitas harga pangan.
"Oleh karena itu, pemerintah bersama pihak terkait lainnya, terus berupaya meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan jalan, pembangunan gudang penyimpanan, dan modernisasi sistem logistik," tutur Sekda Asrun Lio.
Tidak berhenti di situ, Pemprov Sultra mengawasi ketat rantai pasokan pangan guna mencegah praktik-praktik merugikan bagi konsumen. “Strategi lainnya, Pemprov aktif membangun kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah kabupaten/ kota, instansi vertikal, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat,” tutup Sekda Asrun Lio. (rah/b)