KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penyakit tuberkulosis (TBC) semakin menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga masyarakat. tidak terkecuali di Kabupaten Buton. Sejak Januari hingga Juni ini, jumlah penderita TBC terus bertambah. Dinas Kesehatan mencatat, 153 kasus TBC di negeri seribu benteng itu. Dengan angka itu, Buton berada di urutan ke-7 capaian treatment Coverage (TC) tingkat Provinsi Sultra.
Pj. Bupati Buton La Haruna mengatakan, sesuai dengan arahan menko PMK Muhadjir Efendi dalam rapat inflasi baru-baru ini, bila setiap daerah harus menindaklanjuti penanganan TBC. Olehnya itu, ia meminta Dinas kesehatan untuk melakukan langkah-langkah konkrit penanggulangan TBC secepat mungkin. “kami sudah minta dinas untuk memantau intens kasuskasus TBC tersebut supaya cepat tertanggulangi dengan baik,” katanya.
Menurut kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura sultra ini, perlu adanya kolaborasi dan keterlibatan semua pihak baik tenaga kesehatan, pemerintah desa, maupun elemen masyarakat untuk menekan angka TBC di Tanah Wolio. “Harus kerjasama, dari kabupaten sampai desa, utamanya soal data. supaya sasaran penangannya tepat,” tambahnya.
Sementara itu, kepala Dinas kesehatan kabupaten Buton syafarudin menyebutkan total penderita baru yang ditemukan sejumlah 153 penderita dengan rincian 152 TB-SO (sensitif obat) dan 1 orang TB-RO (resistant obat) dengan Treatment Coverage baru mencapai 28,4 persen. “semua penderita TBC yang ditemukan dan sedang menjalani pengobatan terus dipantau oleh fasilitas layanan kesehatan masingmasing,” ungkapnya.
Kasus terbanyak ditemukan di ibukota Pasarwajo. masing-masing di Puskesmas Banabungi 38 kasus dan Puskesmas Pasarwajo 28 kasus. kemudian ada 19 kasus di Puskesmas Lasalimu selatan, lalu masing-masing 13 kasus di Puskesmas Barangka dan RSUD Buton. “Di Puskesmas Wolowa 11 penderita, dan yang lain 10 ke bawah. ada juga yang nol kasus itu di Puskesmas Waoleona,” rincinya. (lyn/b)