Lods Siap, PLUT Siap Tampung PKL

  • Bagikan
PENATAAN KAWASAN MTQ : Pelataran MTQ Square kini telah bebas dari pegang kaki lima (PKL). Sebagai solusi, pemerintah akan merelokasi sebagian pedagang ke gedung PLUT Koperasi dan UMKM. Namun sejauh ini, belum ada satu pun pedagang yang menempati. (MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)
PENATAAN KAWASAN MTQ : Pelataran MTQ Square kini telah bebas dari pegang kaki lima (PKL). Sebagai solusi, pemerintah akan merelokasi sebagian pedagang ke gedung PLUT Koperasi dan UMKM. Namun sejauh ini, belum ada satu pun pedagang yang menempati. (MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) eks pelataran MTQ Square jangan berkecil hati. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) lokasi pengganti di sekitar gedung BLUD Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM. Hingga kini, belum ada satu pun lods yang terisi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra La Ode Muhammad Shalihin mengatakan telah menyiapkan tempat berjualan bagi eks PKL pelataran MTQ Square. Ukuran lods yang disiapkan adalah 3x3 meter dan bisa menampung 28 UMKM.

“Saat ini, tempatnya masih dalam tahap rehabilitasi agar lebih layak digunakan oleh para UMKM. Kondisi saat ini belum ada air dan ketika hujan, air bisa masuk ke dalam. Karena itu, kawasan ini masih perlu direhab,” ungkap Shalihin kemarin.

Sejauh ini, sudah ada beberapa pedagang yang datang melihatlihat. Hanya saja, belum ada yang melaporkan secara resmi akan menempati. Namun, beberapa forum UMKM telah bertemu dengan Kadis Koperasi dan UMKM untuk berdiskusi mengenai hal tersebut. “Kami masih melakukan pembenahan, dan baru setelah selesai, para UMKM bisa menempati,” jelasnya.

Dari data yang diterima, jumlah PKL di sekitar kawasan MTQ lebih dari 100 pedagang. Oleh karena itu, perlu ada alternatif lain. “Kami sudah menyiapkan satu alternatif di lahan koperasi. Namun, untuk alternatif lain bagi para pelaku UMKM di kawasan MTQ, kemungkinan akan ada dinas terkait lainnya yang akan memberikan solusi terbaik lagi,” ujar Shalihin.

“Dengan adanya solusi alternatif ini, diharapkan para pedagang eks MTQ dapat melanjutkan usaha mereka dengan lancar dan tetap berkontribusi pada perekonomian daerah, sambil mendukung kebijakan pemerintah dalam menata kota sesuai dengan peruntukan tata ruang yang berlaku,”pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan