KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat kaya dengan kerajinan tangannya. Salah satunya, kerajinan anyaman nentu dari Pulau Muna. Anyaman nentu kian diminati.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sultra, H. Belli Tombili mengungkapkan, kerajinan anyaman nentu mulai diminati masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung di Sultra. Alasannya, karena anyaman nentu saat ini sudah dikreasikan menjadi kerajinan seperti tudung saji, tempat tisu, vas bunga, talang, tatakan dan perlengkapan rumah tangga lainnya. “Perajin anyaman nentu di Sultra khususnya di Kabupaten Muna dan Kota Kendari sudah sangat kreatif. Anyaman dimodifikasi menjadi sebuah kerajinan yang menarik,” ungkap Belli, kemarin.
Belii berharap, masyarakat maupun perajin termasuk kawula muda tidak berhenti belajar membuat anyaman nentu karena menjadi salah satu warisan budaya asli daerah. Sekedar informasi, kerajinan anyaman nentu adalah suatu kerajinan tangan yang berasal dari Desa Wisata Meleura, Kabupaten Muna.
Kerajinan ini berbahan dasar tanaman yang merambat. Masyarakat Muna biasa menyebutnya nentu. Batang nentu yang digunakan dalam membuat anyaman adalah batang yang sudah tua.
Tanaman nentu tumbuh liar di hutan Kabupaten Muna. Nentu sekilas tanaman parasit yang tumbuh di hutan dengan batang yang merambat hingga melilit pada pohon. Batang yang sudah tualah yang dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan anyaman. (ags/adv)