Dinas Ketapang Sultra Gelar GPM di Mubar

  • Bagikan
Puluhan masyarakat Mubar bebelanja sejumlah kebutuhan pokok di kegiatan GPM yang digelar Dinas Ketapang Sultra di Mubar. Foto: Akhirman/Kendari Pos
Puluhan masyarakat Mubar bebelanja sejumlah kebutuhan pokok di kegiatan GPM yang digelar Dinas Ketapang Sultra di Mubar. Foto: Akhirman/Kendari Pos

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Muna Barat (Mubar). Kegiatan itu dipusatkan di Kecamatan Tiworo Tengah.

ADA beberapa jenis komoditas sembako yang dipasarkan. Mulai dari beras, minyak goreng, telur, bawang merah dan bawang putih.

Puluhan masyarakat Mubar bebelanja sejumlah kebutuhan pokok di kegiatan GPM yang digelar Dinas Ketapang Sultra di Mubar. Foto: Akhirman/Kendari Pos
Puluhan masyarakat Mubar bebelanja sejumlah kebutuhan pokok di kegiatan GPM yang digelar Dinas Ketapang Sultra di Mubar. Foto: Akhirman/Kendari Pos

Fungsional Analisis Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Hesti mengatakan, kegiatan GPM dilakukan Dinas Ketapang Sultra dengan melibatkan Dinas Ketapang Mubar. Tujuannya, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan serta dalam rangka pengendalian inflasi.

"GPM ini berlangsung selama tiga hari ke depan. Dalam pelaksanaanya, GPM ini berlaku untuk umum. Artinya, PNS ataupun masyarakat umum, bisa berbelanja," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (15/5).

Dalam kegiatan tersebut, semua jenis sembako dipasarkan dengan harga yang relatif rendah dari harga pasar. Untuk bawang putih dan bawang merah dijual Rp 23.000 perkilogram, minyak bimoli Rp 100.000 perlima liter, minyak kita premium Rp 16.000 perliter, minyak kunci mas Rp 35.000 perdua liter dan minyak sedap dijual Rp 38.000 per dua liter. Kemudian untuk gula pasir dijual Rp 17.500 per kilo gram, beras premium Rp 130.000 per 10 kilogram, beras SPHP Rp 58.000 per lima kilogram dan telur dijual Rp 55.000 per rak.

"Semua harga yang kita pasang ini, telah sesuai dan di bawah harga pasar. Yaitu sesuai pencatatan enumorator pencatatan harga pangan di Mubar," kata Hesti.

Wanita berhijab itu menambahkan, seluruh masyarakat Mubar yang ingin berbelanja di kegiatan GPM dipersilahkan. Pihaknya akan stand by di Kecamatan Tiworo Tengah selama tiga hari dan akan melayani masyarakat yang berbelanja.

"Hanya saja untuk jumlah belanjaan setiap masyarakat dibatasi. Misalnya, untuk beras premium, satu orang maksimal berbelanja 20 kilogram, beras SPHP 10 kilogram, bawang maksimal satu kilogram dan telur maksimal dua rak. "Kita batasi karena biasanya masyarakat ambil banyak dan jangan sampai stok habis," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketapang Mubar, La Ode Aka mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada Pemprov Sultra yang telah melaksanakan GPM di Mubar.

"Tentunya kegiatan seperti ini sangat kita harapkan dan syukuri. Karena dengan GPM ini, kita sedikit terbantu. Karena semua jenis sembako yang dijual memiliki selisih harga antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000 dengan harga yang ada di pasar. Tentu kualitasnya juga bagus," pungkasnya. (ahi/adv)

  • Bagikan