KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), telah merampungkan pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe. Infrastruktur irigasi tersebut mulai dikerjakan Desember 2020 dan selesai pada akhir tahun 2023 dengan menyerap biaya APBN sebesar Rp 1,57 triliun.
Selasa (14/5), Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan proyek strategis nasional (PSN) yang berlokasi di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai tersebut. Bendungan Ameroro merupakan yang kedua dibangun di Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo setelah Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Bendungan Ameroro didesain multipurpose, dengan total kapasitas tampung sebesar 88 juta m3. Luas genangan 398 hektare dan fungsi utama mengairi 3.363 hektare daerah irigasi di Konawe. Selain itu, bendungan Ameroro juga bermanfaat untuk mengurangi debit banjir sebanyak 443,34 m3/ detik, menghasilkan air baku sebanyak 511 liter/detik, juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH ) sebesar 1,3 Mega Watt (MW).
Saat peresmian Bendungan Ameroro tersebut, Joko Widodo menekankan pentingnya keberadaan bendungan. Utamanya, dalam mencegah terjadinya krisis air yang saat ini makin mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia.
“Kita tahu beberapa negara sekarang ini mulai terjadi yang namanya krisis air, sulit sekali mendapatkan air. Karena ke depan, air menjadi sesuatu yang sangat penting sekali untuk kehidupan kita. Oleh sebab itu, jangan membiarkan air untuk mengalir terus ke laut dan tidak kita manfaatkan,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan, keberadaan Bendungan Ameroro menjadi kesempatan baik bagi daerah dalam memenuhi kebutuhan maupun menjaga pasokan air. Apakah itu untuk irigasi maupun kebutuhan produksi pangan lainnya, ditengah perkembangan industri pertambangan di Konawe.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat khususnya Bapak Presiden RI, Joko Widodo dan Kementerian PUPR. Pemerintah Pusat terus memberikan perhatian terhadap pelaksanaan proyek pembangunan bendungan di Konawe. Saya yakin ini banyak memberi dampak positif. Tidak hanya sebagai suplai air bagi irigasi, namun juga dapat menjadi satu potensi pariwisata unggulan di Konawe maupun Sultra secara umum,” imbuhnya. (adv/adi)