--Presiden Jokowi Takjub dengan Infrastruktur RSUD Konawe
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Hari ke-3 kunjungan kerja (Kunker) di Sultra, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Konawe. Kunjungan kerja pada hari ke-3 menjadi istimewa bagi masyarakat Konawe. Sebab, Presiden Jokowi merupakan Presiden ke-3 yang menjejak Kabupaten Konawe setelah Presiden ke-2 RI, Soeharto dan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid.
Presiden ke-2 RI Soeharto menjejak Kabupaten Konawe (saat itu masih bernama Kabupaten Kendari) pada Sabtu 27 Agustus 1988 (sumber : Buku Jejak Langkah Pak Harto Jilid 1-6) dalam rangka meresmikan Bendungan Wawotobi di Unaaha.
Sedangkan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjejak Desa Pudahoa Kabupaten Kendari (Konawe) pada tahun 2000. Kini, Desa Pudahoa masuk wilayah administrasi Kabupaten Konawe Selatan yang menjadi daerah otonomi pada tahun 2003.
Kembali pada kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Konawe. Presiden RI 2 periode itu bertandang ke Kabupaten Konawe via jalur darat dari Kota Kendari. Sebelum meresmikan Bendungan Ameroro, Presiden Jokowi meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin memastikan infrastruktur kesehatan di RSUD Konawe berjalan dengan baik. Termasuk, mengecek kesiapan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di RSUD Konawe. Presiden Jokowi mengaku takjub dengan infrastruktur kesehatan yang ada di RSUD Konawe.
"Saya sudah beberapa kali masuk rumah sakit daerah. Dan pagi hari ini saya masuk ke rumah sakit daerah di Kabupaten Konawe. Saya lihat ruangannya bagus, landscape taman sudah bagus, sinar matahari juga bisa masuk sudah bagus," ujar Presiden RI Joko Widodo kepada awak media di RSUD Konawe, Selasa (14/5/2024).
Mantan Wali Kota Solo itu tak sungkan memuji pembangunan RSUD Konawe yang menggunakan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Jokowi mengapresiasi pimpinan daerah setempat karena membutuhkan keberanian untuk melakukan hal tersebut.
"Dan yang saya senang, RSUD Konawe ini dibangun dari pinjaman PT SMI yang dicicil setiap tahun, dan tahun ini akan lunas. Keberanian seperti ini yang harus diapresiasi. Sebab, itu menyangkut keberanian kepala daerah untuk membangun daerahnya," ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, pemerintah pusat akan mengirim beberapa alat kesehatan ke RSUD Konawe. Hal itu untuk menunjang pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat Konawe dan sekitarnya.
"Kita akan kirim mammogram, CT Scan, dan cath lab ditahun ini. Untuk SDM di RSUD Konawe, Pemerintah Daerah (Pemda)-nya yang siapkan. Tugas pemerintah pusat mengirimkan alat-alat medis untuk memperbaiki pelayanan di bidang kesehatan," imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi di Bumi Anoa (Sultra,red). "Kami mengucapkan terima kasih banyak atas perkenan Bapak Presiden melaksanakan kunjungan kerja selama 3 hari di Provinsi Sultra," ujarnya.
"Semoga berbagai progam negara yang disampaikan oleh Bapak Presiden dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat, serta berkontribusi pada upaya mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan di Sultra," sambung Pj Gubernur Andap.
Usai berkunjung di RSUD Konawe, Presiden Jokowi dan rombongan langsung bertolak ke Kecamatan Uepai. Disana, Jokowi meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Ameroro. Dari Bendungan Ameroro, Kepala Negara lepas landas menuju Kabupaten Kolaka Utara menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dan mendarat di helipad Lapangan Aspirasi.
Presiden Jokowi lalu mengunjungi Pasar Sentral Lacaria untuk mengecek harga bahan pokok dan memberikan bantuan bagi para pedagang. Setelah itu, Presiden Jokowi akan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah bagi keluarga penerima manfaat di Lapangan Tenis Alun-Alun Kirambu.
Selesai acara tersebut, Presiden Jokowi akan menuju helipad Lapangan Aspirasi dan lepas landas kembali ke Pangkalan TNI AU Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan, lalu kembali ke Jakarta dengan pesawat Kepresidenan Indonesia sekira pukul 16.00 Wita. (din/adi/b)