KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Dispar Sultra) menyadari, kemajuan pariwiaata daerah, tak bisa berdiri sendiri. Harus ditopang instrumen lainnya. Salah satunya produk kreatif lokal.
Untuk itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Belli Tombili, berusaha maksimal mengembangkan dan memasifkan promosi berbagai produk lokal kreatif untuk mendukung kemajuan pariwisata daerah.
Bersama jajaran di Dispar Sultra, mantan Plh Bupati Koltim ini, secara aktif menggalakkan promosi produk kreatif lokal. Promosi tersebut, baik di tingkat lokal maupun nasional, sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata Sultra.
“Promosi produk kreatif lokal, harus seiring sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata. Saya yakin, produk kreatif unggulan Sultra bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan,” optimis Belli.
Dispar Sultra memang sangat berharap, produk lokal diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bumi Anoa. Untuk itu, Belli menegaskan, pengembangan produk lokal Sultra tahun ini, tak hanya fokus di satu wilayah saja, tapi di dorong di seluruh wilayah 17 Kabupaten/kota se-Sultra.
“Semua daerah kita dorong pengembangan dan promosi produk kreatifnya. Mengingat semua punya potensi dan sangat menjual untuk sektor pariwisata,” jelasnya.
Lebih jauh Belli menjelaskan, keberadaan berbagai produk kreatif lokal, mulai dari kerajinan hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dijual baik di pasar lokal maupun nasional.
“Produk kerajinan kita memiliki kualitas yang tak kalah dengan daerah lain. Mulai dari kerajinan tenun, kerajinan dari bahan rotan dan perak, hingga produk UMKM termasuk kuliner daerah,” terangnya.
Selain mendukung produk UMKM lokal, Dispar Sultra juga aktif mendukung pengembangan film-film lokal karya anak daerah. Belli mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya para pembuat film lokal, seperti film “Masonggi”, yang baru-baru ini sukses ditonton bersama oleh masyarakat setempat.
Dengan upaya yang terusmenerus dalam mengembangkan dan mempromosikan produk lokal kreatif dan promosi pariwisata melalui film karya anak-anak bangsa, Dispar Sultra berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sultra.
“Kami terus mendorong pengembangan produk lokal kreatif dan promosi pariwisata melalui film karya anak-anak muda Sultra, agar target kunjungan wisatawan kita tahun ini dapat tercapai,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dispar Sultra menjadikan Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebagai basis perfilman dan kriya atau kerajinan tangan.
Dispar Sultra selama ini, hanya berfokus pada pemasaran destinasi wisata, namun minim dalam pengembangan ekonomi kreatifnya. “Sekarang kami menyadari, ekonomi kreatif menjadi sangat krusial, demi menunjang pariwisata di desa wisata di Sultra,” ujarnya.
Masih menurut Belli, pentingnya produk kreatif, sehingga pihanya tak hanya membatasi di Wakatobi dan Konsel saja, tapi menerapkan program ini di semua desa wisata di Sultra.
Dengan program ini, Dispar Sultra meyakini akan membuka peluang bagi pelaku ekonomi kreatif daerah untuk bersaing hingga tingkat nasional.
“Saya melihat jalan menuju kemajuan ekonomi kreatif ini semakin terbuka dikarenakan kabupaten kota turut hadir dan memberikan dukungannya,” imbuhnya. (rah/adv)