461 KK Terdampak Banjir di Konut

  • Bagikan
Warga Konut yang terdampak banjir dibantu personel Polres Konut (kiri) berusaha menyelamatkan barang berharga akibat meluapnya air sungai dari curah hujan yang sangat tinggi, Kamis (9/5/2024). (HELMIN TOSUKI / KENDARI POS)
Warga Konut yang terdampak banjir dibantu personel Polres Konut (kiri) berusaha menyelamatkan barang berharga akibat meluapnya air sungai dari curah hujan yang sangat tinggi, Kamis (9/5/2024). (HELMIN TOSUKI / KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Intensitas curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi. Akibatnya, debit air pun tinggi, meluap dan memicu banjir. Di Kabupaten Konawe Utara, ratusan rumah digenangi air dibeberapa desa yang tersebar di 3 kecamatan. Selain itu akses transportasi terhambat, tepatnya diruas jalan trans Sulawesi di Desa Samandete Kecamatan Oheo.

Puluhan kendaraan yang akan melintas harus mengantre. Warga terpaksa menggunakan jasa rakit untuk melintas jalan tersebut. Kendaraan baik sepeda motor maupun mobil diangkut menggunakan jasa rakit bermesin tempel (pincara) milik warga setempat.

Ada pula sebagian pengemudi roda 4 dan 6 yang nekad menerjang banjir setinggi 1 meter lebih. Akibatnya, mobil dan truk mogok di tengah jalan. Tak kuasa menerobos air dan terendam. Arus air yang cukup keras membuat kendaraan mogok ditengah jalan. Bahkan ada pula truk tronton yang keluar dari lintasan ruas jalan, lalu terjungkal.

"Situasi air lagi naik, padahal sebelumnya sudah surut. Ada beberapa desa yang terdampak banjir, seperti di Desa Labungga, Loronanga dan Puwonua Kecamatan Andowia. Kemudian di Kecamatan Asera, titik banjir di Desa Puwanggudu, Alawanggudu, Wanggudu Raya, Wunduhaka serta sebagian Desa Longeo dan Kelurahan Wanggudu. Sedangkan di Desa Walalindu tidak ada rumah yang terdampak, hanya akses jalan masuk kepemukiman warga yang naik air," ujar Wakil Bupati Konut, Abuhaera kepada Kendari Pos, Kamis (9/5/2024).

Personel Polres Konawe Utara turun lapangan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir, Kamis (9/5/2024). (HELMIN TOSUKI / KENDARI POS)

Situasi di Desa Samandete dan Linomoiyo Kecamatan Oheo, tak ada rumah yang terdampak banjir. Melainkan jalan transportasi masih digenangi air. "Di situ (Samandete) masih naik airnya, sampai 1 meter lebih. Hasil pendataan jumlah warga yang terdampak untuk saat ini sebanyak 461 kepala keluarga (KK), tapi kita masih pantau lagi,"ujar Wakil Bupati Konut, Abuhaera,(9/5).

Resolusi jangka panjang yang dilakukan oleh Pemkab Konut telah dilakukan. Diantaranya pembangunan hunian tetap (huntap), pembangunan talud dibantaran sungai Lasolo. Daerah yang menjadi langganan banjir merupakan daerah aliran sungai (DAS), yang memiliki dataran rendah. Makanya, Pemkab Konut menyarankan warga agar tidak membuat rumah di daerah dataran rendah yang berada dalam wilayah DAS.

"Pembangunan talud sementara berlangsung dari Desa Amorome hingga Tapuwatu, pembangunannya bertahap , dan menjadi domain pemerintah pusat. Bentangan taludnya sekira 11 kilometer. Termasuk pembangunan huntap, ini langkah yang sudah dilakukan pemerintah daerah," kata Abuhaera.

Personel Polres Konawe Utara turun lapangan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir, Kamis (9/5/2024). (HELMIN TOSUKI / KENDARI POS)

Sedangkan akses jalan trans Sulawesi, pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kendari Kementerian PUPR, telah kembali mengalokasikan proyek peningkatan bahu jalan pada tahun 2024. Hal ini juga menjadi resolusi jangka panjang untuk mengurai banjir di Desa Samandete yang setiap musim hujan menjadi langganan banjir.

"Dari BPJN sudah menyampaikan pada Pemkab Konut, bahwa sudah ada anggaran yang disiapkan sebesar Rp45 miliar untuk proyek peningkatan bahu di 3 titik trans Sulawesi. Yaitu, di Kelurahan Linomoiyo, Laronaha dan pertigaan Kecamatan Langgikima. Sedangkan di Desa Samandete menunggu anggaran, itu penyampaian dari balai jalan," jelas Abuhaera.

Untuk bantuan bagi korban banjir, Pemkab Konut telah mendistribusikan sesuai dengan kebutuhan mendesak warga. Baik makanan maupun tikar hingga selimut.

Personel Polres Konawe Utara turun lapangan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir, Kamis (9/5/2024). (HELMIN TOSUKI / KENDARI POS)

Sementara Polres Konut dan jajaran terjun dalam proses evakuasi warga yang terdampak banjir. Di Kecamatan Andowia terdapat 3 desa yang dilanda banjir yakni Desa Laronanga, Desa Labungga dan Desa Puuwonua dengan ketinggian air 40 cm.

Termasuk di Kecamatan Asera terdapat 5 desa dan 1 kelurahan yang direndam banjir. Yakni Desa Alawanggudu, Desa Puuwanggudu, Desa Wanggudu raya, Desa Wunduhaka, Desa Longeo serta Kelurahan Wanggudu. Debit air naik hingga mencapai 1 meter dari permukaan tanah.

Kapolres Konut AKBP Priyo Utomo, telah menempatkan personel Polres dan Polsek jajaran di desa yang terdampak banjir guna membantu masyarakat mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.

"Kami siapkan anggota di beberapa titik yang terdampak banjir guna melayani kebutuhan dan membantu warga yang akan mengevakuasi fasilitas ataupun barang-barang berharga menuju tempat yang aman dari banjir," ujar Kapolres AKBP Priyo Utomo.

Selain personel Polres Konut yang turun membantu evakuasi warga juga terdapat anggota TNI Kodim 1430 Konut, Basarnas, BPBD dan instansi terkait. (min/b)

  • Bagikan