--Minggu Kedua Maret, IPH Sultra Capai 3,64 Persen
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belum berlalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra seperti tak berdaya mengendalikan inflasi. Buktinya, inflasi di Sultra naik. Tingkat inflasi year on year (y-on-y) Sultra saat ini berdasarkan data terakhir (Februari) sekira 2,90 persen. Pada sisi lain, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Provinsi Sultra pada minggu kedua Maret 2024 mencapai 3,64 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengakui ada kenaikan angka inflasi dan IPH. "Angka ini mengalami sedikit kenaikan. Angka kenaikan ini dipicu oleh beberapa kabupaten yang IPH-nya cukup tinggi pada minggu kedua bulan Maret, yakni Muna Barat 6,97 persen, Muna 6,345 persen, Kolaka Timur 5,129 persen, dan Bombana 4,416 persen," ujarnya kepada Kendari Pos, Selasa (19/3/2024).
Sekda Asrun Lio mengatakan dalam upaya pengendalian inflasi, Pemprov Sultra secara rutin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi setiap pekan melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI. "Dalam pekan ini, sesuai laporan yang ada, posisi IPH di Provinsi Sultra pada Minggu kedua Maret berada di urutan ke-11 dengan angka 3,64 persen," sebut Sekda Asrun Lio.
Dijelaskan, untuk data inflasi Sultra year-on-year, month to month, dan IPH mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan harga komoditas rata-rata seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng.
"Dalam menghadapi bulan suci Ramadan dan persiapan hari raya Idulfitri 2024, beberapa komoditas-komoditas itu sering mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun saat ini kita akan terus melakukan langkah antisipasi untuk memastikan inflasi kita terus terkendali," jelas Sekda Asrun Lio.
Menurutnya, Pemprov Sultra melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra bersama instansi terkait lainnya terus melakukan aksi sidak pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menekan kenaikan harga-harga di pasaran.
"Selain sidak pasar, kita juga rutin melakukan GPM. Untuk memastikan harga kebutuhan pokok yang sampai di masyarakat tetap stabil. Bahkan diawal Ramadan 2024 hingga saat ini Pemprov melalui TPID Sultra bersama instansi terkait terus melakukan bazar dan pasar murah," tutur Sekda Asrun Lio.
Bahkan, pihaknya juga akan melakukan GPM di beberapa kabupaten/kota lainnya di Sultra seperti di Kota Baubau, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Buton Utara (Butur). Sebab untuk harga beras tertinggi ada di Butur.
"Sesuai laporan dari Dinas Ketahanan Pangan, awal April nanti, kita juga akan melakukan GPM serentak secara nasional. Untuk di Sultra akan dilaksanakan serentak di seluruh 17 kabupaten/kota,"pungkas Sekda Asrun Lio. (rah/b)
INFLASI MASIH BERTAHAN
PEMPROV SULTRA TAK BERDAYA
-Inflasi di Provinsi Sultra belum berlalu
-Pemprov Sultra seperti tak berdaya mengendalikan inflasi
-Buktinya, inflasi di Sultra naik
-Tingkat inflasi year on year (y-on-y) Sultra saat ini berdasarkan data terakhir (Februari) sekira 2,90 persen
-Pada sisi lain, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Sultra pada minggu kedua Maret 2024 mencapai 3,64 persen
INFLASI DAN IPH NAIK
-Sekda Sultra Asrun Lio mengakui ada kenaikan angka inflasi dan IPH
-Angka kenaikan dipicu beberapa kabupaten yang IPH-nya cukup tinggi pada minggu kedua bulan Maret
-Kenaikan IPH di kabupaten-kabupaten :
*Kabupaten Muna Barat 6,97 persen
*Kabupaten Muna 6,345 persen
*Kabupaten Kolaka Timur 5,129 persen
*Kabupaten Bombana 4,416 persen
HARGA KOMODITAS PANGAN NAIK
-Data inflasi Sultra year-on-year, month to month, dan IPH mengalami peningkatan
-Peningkatan itu dipicu kenaikan harga komoditas pangan rata-rata
seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng
-Pemprov berkilah, harga komoditas itu sering naik kenaikan setiap
bulan suci Ramadan dan Idulfitri
PENGENDALIAN INFLASI
-Pemprov Sultra klaim terus melakukan langkah antisipasi pengendalian inflasi
-Pemprov rutin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kemendagri RI
-Bahkan Pemprov dan TPID Sultra melakukan sidak pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM)
-Kegiatan itu dilaksanakan untuk menekan kenaikan harga-harga di pasaran
-Diawal Ramadan 2024, Pemprov dan TPID Sultra melaksanakan bazar dan pasar murah
GPM DI KABUPATEN
-Pemprov Sultra klaim akan melakukan GPM di beberapa kabupaten/kota lainnya -Sebut saja di Kota Baubau, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Buton Utara (Butur)
-Sebab harga beras tertinggi terjadi di Kabupaten Butur
-Awal April, GPM serentak secara nasional
-Di Sultra, GPM akan dilaksanakan serentak di seluruh 17 kabupaten/kota
-Tujuannya, untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil
SUMBER : PEMPROV SULTRA
DATA DIOLAH KENDARI POS