Muh Yusup Peduli Korban Banjir

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari Muh.Yusup (3 dari kiri, pegang mik) saat berbuka puasa bersama korban bencana banjir di Posko Dapur Umum Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Senin (18/3/2024). (HUMAS PEMKOT KENDARI)
Pj Wali Kota Kendari Muh.Yusup (3 dari kiri, pegang mik) saat berbuka puasa bersama korban bencana banjir di Posko Dapur Umum Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Senin (18/3/2024). (HUMAS PEMKOT KENDARI)

--Salurkan Berbagai Bansos, Upaya Korban Dapat Ganti Rugi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Musibah banjir bandang yang melanda Kota Kendari pada 6 Maret lalu menyisakan duka mendalam bagi para korban. Tidak sedikit rumah warga yang hanyut digerus banjir bahkan menimbulkan korban jiwa. Merespons hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup bersama stakeholder terkait bergerak cepat memberi.

“Saat itu langkah pertama yang kita ambil adalah mendirikan posko penanganan banjir. Kami himpun bantuan sosial untuk diberikan kepada masyarakat. Seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) saya instruksikan untuk turun langsung membantu masyarakat yang terdampak banjir,” ujar Pj Wali Kota Kendari Muh.Yusup saat menerima kunjungan Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin di di Balai Kota Kendari, Senin (18/3/2024).

Sehari setelah musibah melanda, Pj Wali Kota Muh.Yusup langsung menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Kota Kendari. Status tanggap darurat itu dikeluarkan karena hampir seluruh kecamatan di Kota Kendari tergenang banjir.

“Status tanggap darurat bencana banjir sudah kami keluarkan sejak tanggal 7 Maret dan berlaku sampai 20 Maret 2024. Setelah itu baru dapat diperpanjang atau dipersingkat atau masuk masa pemulihan pasca banjir,” kata Pj Wali Kota Muh.Yusup.

Lanjut dia, saat ini pihaknya masih terus melaksanakan pendataan terkait jumlah kerugian yang dialami masyarakat termasuk mendata jumlah sarana dan prasarana fasilitas umum termasuk rumah warga yang rusak akibat banjir.

“Sekarang kami sedang susun berapa jumlah kerugian dan infrastruktur yang rusak, setelah itu kami mengambil langkah-langkah untuk perbaikan termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sultra dan pemerintah pusat,” jelas Pj Wali Kota Muh.Yusup.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Sultra ini juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada insan pers yang sudah membantu menginformasikan perkembangan banjir di Kota Kendari. Menurutnya, berkat pemberitaan yang masif dari pers, informasi banjir bisa diketahui masyarakat luas termasuk pemerintah pusat.

“Berkat pemberitaan teman-teman wartawan, termasuk Harian Kendari Pos maka informasi mengenai banjir bisa di ketahui semua orang. Sehingga pemerintah pusat turun langsung melaksanakan asesmen dan menyalurkan bantuannya untuk korban banjir,” tutur Pj Wali Kota Muh.Yusup.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin mengatakan siap membantu Pemkot Kendari dalam menyiapkan perkembangan seputar banjir yang terjadi di Kota Kendari.

“Kendari Pos didukung platform media online seperti kendaripos.fajar.co.id, kendarinews.com, ragamkendari.com, dan seluruh media sosial Kendari Pos akan mendukung seluruh kegiatan Pemerintah Kota Kendari termasuk membantu pemerintah menyiapkan informasi penanganan banjir. Mudah-mudahan bisa membantu semua pihak,” ujar Direktur Irwan Zainuddin.

Sekedar informasi, berdasarkan data BPBD Kota Kendari, korban terdampak banjir di Kota Kendari tercatat sebanyak 2.255 Kepala Keluarga (KK). Ribuan korban banjir itu terdiri dari 2.198 KK korban banjir dan 57 KK korban tanah longsor.

Rinciannya, Kecamatan Kendari meliputi Kelurahan Kendari Caddi tercatat sebanyak 51 KK korban banjir dan satu KK terdampak tanah longsor dan Kelurahan Kampung Salo sebanyak 512 KK banjir. Sementara untuk Kelurahan Jati Mekar terdapat 2 KK korban tanah longsor dan Kandai 3 KK.

Selanjutnya Kecamatan Kendari Barat meliputi Kelurahan Sanua 6 KK korban banjir, Kelurahan Lahundape 199 KK, Kelurahan Sodoha 197 KK, Kelurahan Tipulu 26 KK, Kelurahan Watu-watu 133 KK, Kelurahan Punggaloba 48 KK korban tanah longsor dan Kelurahan Kemaraya 3 KK tanah longsor.

Kemudian di Kecamatan Mandonga yang meliputi Kelurahan Korumba (225 KK korban banjir), Kelurahan Labibia (162 KK banjir), dan kelurahan Mandonga (5 KK banjir).

Di Kecamatan Kadia meliputi Kelurahan Kadia terdapat sebanyak 28 KK terdampak banjir, Kelurahan Bende 62 KK, Kelurahan Pondambea sebanyak 16 KK korban banjir dan Kelurahan Anaiwoi 23 rumah.

Untuk Kecamatan Wuawua, meliputi Kelurahan Anawai tercatat sebanyak 24 KK korban banjir, Wuawua 451 KK, Kelurahan Bonggoeya 52 KK, dan Kelurahan Mataiwoi 39 KK. Selanjutnya di kecamatan Puuwatu meliputi Kelurahan Lalodati 15 KK korban banjir, Watulondo 5 KK, dan Kelurahan Punggolaka 11 KK.

Kemudian di Kecamatan Baruga meliputi Kelurahan Baruga 10 KK terdampak banjir dan di Kelurahan Lepo-lepo sebanyak 48 KK. Di Kecamatan Poasia yang meliputi Kelurahan Anggoeya terdapat 10 KK korban banjir, Matabubu 1 KK, dan Kelurahan Anduonohu 2 KK.

Terakhir di Kecamatan Abeli terdapat 1 kelurahan yang terdampak yakni Kelurahan Abeli sebanyak 20 KK korban banjir dan Kecamatan Nambo sebanyak 2 kelurahan yakni Kelurahan Tobimeita 14 KK korban banjir dan Kelurahan Bungkutoko sebanyak 13 KK. (ags/b)

  • Bagikan

Exit mobile version