--Salurkan 200 Paket Sembako di Lorong Lasolo dan Kampung Salo
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) menyalurkan bantuan CSR ( Corporate Social Responsibility) kepada korban terdampak banjir bandang di Jalan Lasolo (Kec.Kendari Barat) dan Kampung Salo (Kec.Kendari). Bantuan CSR yang disalurkan dalam bantuan sembako.
Kepala Bagian Corsec Bank Sultra, Eky Teguh Saputra mengatakan, bantuan sembako berasal dari dana CSR Bank Sultra untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Lorong Lasolo dan Kampung Salo.
“Ini (bantuan paket sembako) merupakan bagian komitmen kami dan kepedulian manajemen Bank Sultra. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban korban banjir,” ujar Eky Teguh Saputra, usai menyalurkan bantuan sembako di Lorong Lasolo dan Kampung Salo, Jumat (15/3/2024).
Eky menambahkan, bantuan paket sembako yang diberikan kepada masyarakat berjumlah 200 paket. Rinciannya sebanyak 100 paket disalurkan di Lorong Lasolo dan 100 paket di bagikan di Kampung Salo.
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Bank Sultra, Abdul Latif menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang menimpa masyarakat Kota Kendari pekan lalu. Ia berharap para korban bisa bersabar menghadapi cobaan ini.
“Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah melalui Program CSR Bank Sultra. Bank Sultra akan selalu hadir ditengah masyarakat,” ujar Dirut Abdul Latif.
Bantuan sembako yang diberikan Bank Sultra mendapatkan apresiasi dari korban banjir di Lorong Lasolo. Yusran selaku Ketua RT 02 Lorong Lasolo Kelurahan Sanua menyampaikan terima kasih kepada Bank Sultra atas penyaluran bantuan CSR untuk korban banjir.
Yusran bercerita, musibah banjir yang menimpa Lorong Lasolo bermula dari hujan lebat yang melanda Kecamatan Kendari Barat pada 8 Maret 2024. “Puncaknya, sekira pukul 22.00 Wita, hujan lebat sekali turun sekira 1 jam setengah. Inilah yang menyebabkan banjir,” ungkapnya.
“Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Bank Sultra. Mudah-mudahan kebaikan seluruh karyawan bisa dibalas oleh Allah SWT,” tambahnya.
Senada, Agustina, korban banjir di Kampung Salo bersyukur Bank Sultra sudah peduli membantu korban banjir. Ia berharap bantuan sembako bisa terus disalurkan agar seluruh korban bisa mendapatkan bantuan termasuk bantuan material bangunan. “Banjir yang terjadi setinggi kepala orang dewasa. Rumah kami rusak berat. Tidak ada yang tersisa. Alhamdulillah, kami sudah dibantu. Kiranya kedepan ada bantuan lebih bantuan material,” ujar Agustina.
Sekedar informasi, berdasarkan data BPBD Kota Kendari, korban terdampak banjir di Kota Kendari tercatat sebanyak 2.255 Kepala Keluarga (KK). Ribuan korban banjir itu terdiri dari 2.198 KK korban banjir dan 57 KK korban tanah longsor.
Rinciannya, Kecamatan Kendari meliputi Kelurahan Kendari Caddi tercatat sebanyak 51 KK korban banjir dan 1 KK terdampak tanah longsor dan Kelurahan Kampung Salo sebanyak 512 KK banjir. Sementara untuk Kelurahan Jati Mekar terdapat 2 KK korban tanah longsor dan Kandai 3 KK.
Selanjutnya Kecamatan Kendari Barat meliputi 6 KK korban banjir di Kelurahan Sanua, 199 KK di Kelurahan Lahundape, 197 KK di Kelurahan Sodoha, 26 KK di Kelurahan Tipulu, 133 KK di Kelurahan Watu-watu, 48 KK korban tanah longsor di Kelurahan Punggaloba dan 3 KK korban tanah longsor di Kelurahan Kemaraya.
Kemudian di Kecamatan Mandonga yang meliputi Kelurahan Korumba (225 KK korban banjir), Kelurahan Labibia (162 KK banjir), dan Kelurahan Mandonga (5 KK banjir).
Di Kecamatan Kadia meliputi Kelurahan Kadia terdapat sebanyak 28 KK terdampak banjir, Kelurahan Bende 62 KK, Kelurahan Pondambea sebanyak 16 KK korban banjir dan Kelurahan Anaiwoi 23 rumah.
Untuk Kecamatan Wuawua, meliputi Kelurahan Anawai tercatat sebanyak 24 KK korban banjir, Wuawua 451 KK, Kelurahan Bonggoeya 52 KK, dan Kelurahan Mataiwoi 39 KK. Selanjutnya di kecamatan Puuwatu meliputi Kelurahan Lalodati 15 KK korban banjir, Watulondo 5 KK, dan Kelurahan Punggolaka 11 KK.
Kemudian di Kecamatan Baruga meliputi Kelurahan Baruga 10 KK terdampak banjir dan di Kelurahan Lepo-lepo sebanyak 48 KK. Di Kecamatan Poasia yang meliputi Kelurahan Anggoeya terdapat 10 KK korban banjir, Matabubu 1 KK, dan Kelurahan Anduonohu 2 KK.
Terakhir di Kecamatan Abeli terdapat satu kelurahan yang terdampak yakni Kelurahan Abeli sebanyak 20 KK korban banjir dan Kecamatan Nambo sebanyak dua kelurahan yakni kelurahan Tobumeita 14 KK korban banjir dan Kelurahan Bungkutoko sebanyak 13 KK. (ags/b)