KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tahun ini, tepatnya 14 Februari mendatang menjadi momentum politik bagi warga Indonesia yang telah memenuhi syarat memilih. Tak terkecuali warga sekolah dimanapun berada, bersiap menjadi pemilih cerdas.
Dorong warga sekolahnya menjadi pemilih cerdas, pihak SMAN 2 Kendari bersiap melaksanakan sosialisasi tentang Pemilu Damai kepada siswa-siswi, utamanya kelas XII yang umumnya terdaftar sebagai pemilih pemula (rentang usia 17 tahun hingga 21 tahun).
Kepala SMAN 2 Kendari, Nur Aida, S.Pd., mengatakan siswa adalah bagian dari penentu masa depan bangsa ini. Olehnya itu, para siswa diimbau untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nuraninya dan jangan mudah terpengaruh.
“Disini tidak ada gerakan yang menggiring para siswa untuk memilih salah satu calon, yang pasti sekolah bersikap netral. Kita ajak para siswa itu untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik sesuai hati nuraninya. Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sosialisasi terkait pemilu damai kepada siswa-siswi kami,” beber Nur Aida.
Ia pun menjelaskan, peran serta pelajar sebagai pemilih pemula menjadi penting dalam mendukung kesuksesan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Para siswa mulai diajarkan tentang demokrasi sehingga mereka mampu memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya, melihat visi misi dan program yang dibawa oleh calon yang yang akan dipilih.
“Saya juga berpesan kepada pelajar untuk mampu membentengi diri sehingga tidak berhubungan dengan politik uang (money politic). Bila ini menjadi budaya, tentu berdampak pada kehancuran mental siswa utamanya, mereka akan terbiasa dengan budaya tersebut,” jelasnya.
Adapun jumlah siswa kelas XII di SMAN 2 Kendari, yakni 447 siswa yang siap menjadi pemilih pemula. Justru karena ini perdana memilih calon pemimpin bangsa, mereka harus diberikan pemahaman tentang pemilih cerdas. Jangan tergiur dengan iming-iming uang atau paket dan lainnya, pilih Caleg atau senator, pilih presiden sesuai hati nurani berdasarkan visi dan misi serta programnya ke depan. Karena pemimpin yang dipilih saat ini akan menentukan nasib bangsa Indonesia untuk 5 tahun.
“Kita akan terus mendukung program pemerintah untuk menyukseskan pemilu damai di lingkungan pendidikan. Untuk itu, saya sudah memesan guruguru untuk senantiasa memberikan informasi tentang pemilu damai terhadap siswa kami,” tutup Nur Aida. (win/b)