Kinerja OPD Tangani Tengkes Dievaluasi

  • Bagikan
LEBIH FOKUS : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (ketiga dari kiri) saat mengevaluasi kinerja OPD terkait penanganan kasus tengkes di otoritanya. Ia meminta keseriusan seluruh perangkat pemerintahan untuk terlibat bersama. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)
LEBIH FOKUS : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (ketiga dari kiri) saat mengevaluasi kinerja OPD terkait penanganan kasus tengkes di otoritanya. Ia meminta keseriusan seluruh perangkat pemerintahan untuk terlibat bersama. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Evaluasi penanganan tengkes (stunting) di Konawe Selatan (Konsel) dilakukan Bupati, H. Surunuddin Dangga. Sebab menurut survei nasional, capaian tahun 2023 Kabupaten Konsel dalam penanganan kasus tengkes masih berada pada angka 28 dari 14 persen target capaian seIndonesia pada 2024 ini. Konsel-1 itu menegaskan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus lebih fokus meningkatkan kinerja dalam upaya penurunan kasus tersebut.

“Kita perlu lebih fokus lagi pada isu penurunan angka stunting dan sasaran yang ingin dicapai. Anggaran tidak menjamin kinerja, jika OPD tak fokus bekerja,” sindir bupati dua periode tersebut didampingi Sekretaris Kabupaten, Hj. St. Chadidjah, di hadapan para kepala OPD terkait, seperti Kepala Bappeda, Dinkes, DPPKB, Disketapang, DP3A, DIsdukcapil, para camat dan kepala Puskesmas, kemarin.

Mantan Ketua DPRD Konsel itu menekankan sinergisitas dan kolaborasi antar stekholder terkait dalam penuntasan kasus tengkes yang harus lebih ditingkatkan. “Kita sudah evaluasi kinerja selama tahun 2023. Saya menilai, sebelumnya Tim Stunting ini masih berjalan masingmasing, tidak searah dan tumpang tindih. Makanya, kinerja yang kita harapkan tidak tercapai,” kecewa Surunuddin Dangga.

Untuk itu, bupati mengambil alih jabatan Bapak Asuh yang sebelumnya dimandatkan kepada Wakil Bupati, Rasyid, karena dinilai tidak berhasil. Ia meminta kinerja nyata bagi para kepala OPD melalui perencanaan yang matang. Sehingga tren penurunan angka tengkes dapat terukur, baik dari pengelolaan anggaran dan hasil kinerja.

“Setiap bulan saya akan evaluasi. Usai rapat ini, silahkan susun rencana dan bagi tugas setiap OPD, jangan lagi ada yang boros anggaran. Kalau masih tidak tertib, saya evaluasi,” ancamnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KOnsel, dr. Boni Lambang Pramana, menjelaskan, ada dua indikator pengukuran kasus tengkes yang dilakukan.

“Mulai dari pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau PPGBM dibawah naungan kami, dilakukan setiap bulannya oleh Puskesmas per kecamatan dan menurut data itu angka stunting di Konsel kini hanya mencapai 11,86 persen pada tahun 2023,” klaimnya. Kemudian indikator kedua, pengukuran survei status gizi oleh Kementerian Kesehatan yang digunakan sebagai survei nasional. Kami masih menunggu hasilnya pada tahun ini, harapannya bisa di bawah target nasional,” katanya. (b/ndi)

  • Bagikan