KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) menandatangani prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perbankan yang Bertanggung Jawab (UN Principles for Responsible Banking).
Dengan langkah tersebut, BTN menjadi anggota United Nations Environment Programme Financial Initiative (UNEP FI), sebuah badan PBB untuk mendorong pengembangan industri perbankan yang berkelanjutan (sustainable banking industry) bersama bank-bank di seluruh dunia.
Dengan menjadi anggota BTN di UNEP FI dan menandatangani prinsip-prinsip tersebut, BTN menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perbaikan lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ ESG). BTN berkomitmen untuk mewujudkan misi ESG-nya, yaitu: Become the ESG Champion in the banking industry. Dengan bergabungnya BTN, UNEP FI akan membantu bank dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan, serta membuka kesempatan berkolaborasi dan bertukar best practices berdasarkan Prinsip-Prinsip Perbankan yang Bertanggung Jawab.
Hal ini akan membantu BTN untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di industri perbankan dan keuangan di Indonesia.
“Bergabungnya BTN menjadi anggota UNEP FI merupakan wujud nyata komitmen kami untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan menjadi bank yang terdepan dalam penerapan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, sosial, dan tata kelola. Dengan mengambil peran aktif secara internasional, BTN telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami, yaitu menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia,” ujar Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu.
Sebagai anggota UNEP FI, Nixon menegaskan BTN akan menerapkan Prinsip-Prinsip PBB Mengenai Perbankan yang Bertanggung Jawab (UN Principles for Responsible Banking), yang merupakan sebuah kerangka kerja untuk mendorong industri perbankan yang berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi di dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dan Paris Climate Agreement.
BTN juga akan mendapatkan banyak manfaat dengan keanggotaannya di UNEP FI, bersama-sama lebih dari 500 anggota lainnya dari industri keuangan dunia. (jpnn)