KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Adanya peraturan pemerintah mengenai peningkatan nilai tambah komoditas mineral mentah dalam bentuk pelarangan ekspor, menyebabkan terjadinya peningkatan harga nickel ore di pasaran internasional dan menyebabkan banyak investor lokal maupun internasional mencari peluang untuk membangun industri pengolahan nikel di Indonesia.
Selain adanya peraturan tersebut, sesuai tantangan global saat ini yaitu pengurangan efek global warming, maka banyak industri yang mulai melakukan inovasi produk dengan menggunakan tenaga listrik sebagai pengganti penggunaan bahan bakar fosil.
Salah satu komponen dalam produk-produk bertenaga listrik adalah baterai, dimana salah satu komponen material utamanya adalah nikel.
Hal ini membuat PT. Konawe Bangkit Perkasa Bersama PT. ATN Indonesia Mineral, melakukan demonstrasi teknologi yang ramah lingkungan, dimana teknologi tersebut dapat mengekstraksi Cobalt dengan menggunakan teknologi murni, karya Indonesia. Ini adalah teknologi pertama didunia yang mampu menghasilkan MHP (Mixed Hydroxide Precipitated) bahan baku baterai.
Pengembangan Teknologi ini, merupakan salah satu prestasi yang dicapai dari hasil kerja keras team engineering perusahaan dan mitra ahli, selama bertahun-tahun, serta menjadi sebuah terobosan dari pihak perusahaan, dalam mendukung regulasi pemerintah untuk peningkatan nilai tambah komoditas mineral mentah serta menjawab tantangan global, mengenai pengurangan efek global warming, melalui teknologi ramah lingkungan.
Nickel Hybrid Smelting yang dikembangkan oleh Tim Engineering PT. Konawe Bangkit Perkasa bekerja sama dengan beberapa Ahli Teknologi Pyrometallurgy dan Hydrometallurgy, memodifikasi Teknologi Blast Furnace yang dapat mengoptimalkan proses ekstraksi dari nickel ore dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar dan proses secara kimiawi.
Teknologi ini adalah yang pertama akan diterapkan di Indonesia dan internasional, dimana teknologi ini akan menggabungkan proses Pyrometallurgi dan Hydrometallugy, dengan proses tersebut maka input Laterite Nikel Ore akan diolah menjadi bahan baku baterai berupa Nikel Oksida dan Cobalt Oksida.
PT. Konawe Bangkit Perkasa saat ini telah menyelesaikan pembangunan Pilot Project Nickel Smelter dengan nama “Abeli Hybrid Center” output percobaan adalah Mixed Hydroxide Precipitated (MHP) dan Nickel Matte yang berada di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada skala industri, Pabrik Nickel Smelter Hybrid ini nantinya, akan dilengkapi dengan fasilitas Gas handling/Treatment Plan yang ramah lingkungan, Slag Area, suplai listrik, Jetty dan area penumpukan (Stockpile), sehingga memudahkan menjaga supply bahan baku dan pengiriman produk, serta fasilitas lainnya.
Dengan adanya penemuan Teknologi Nickel Smelter Hybrid ini, menjadi salah satu kebanggaan nasional dan internasional. Pengembangan teknologi ini sekaligus menjadi bukti, bahwa kita mampu dan memiliki sumber daya, yang dapat menciptakan teknologi dan perubahan pada dunia industri metallurgy, khususnya pada proses peleburan dan pemurnian mineral logam. (KP)