--Dinas Ketahanan Pangan Gelar Pangan Murah di Kendari Caddi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan, serta pengendalian laju inflasi khususnya di Kota Kendari. Kegiatan GPM kembali digelar Dinas Ketapang Provinsi Sultra di dua titik di Kota Kendari, Sabtu (9/12) lalu. Salah satu titiknya di Kelurahan Kendari Caddi, Kota Kendari.
Kepala Dinas Ketapang Sultra, Ari Sismanto melalui Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketapang Provinsi Sultra, Dodi Irianto mengungkapkan, kegiatan GPM tersebut dilaksanakan selama tiga hari, mulai 9 – 11 Desember 2023,dengan melibatkan sejumlah distributor pangan yang ada di Kota Kendari. Adapun pelaksanaannya digelar di dua titik, yakni Pelataran Eks-MTQ dan Kelurahan Kendari Caddi Kota Kendari.
"Kegiatan GPM ini, sudah yang kesekian kali dilaksanakan Pemprov Sultra. Tujuannya, untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan khusunya di wilayah Kota Kendari," ungkapnya usai membuka kegiatan GPM. Disisi lain, kata dia, kegiatan GPM juga sebagai langkah pemerintah Provinsi Sultra untuk menanggulangi dan menekan laju inflasi, yang saat ini tengah melanda wilayah Indonesia khususnya di Sultra.
"Kita tidak bisa pungkiri, bahwa laju inflasi ini adalah dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu. Dan itu sangat menghambat pasokan pangan dari seluruh dunia. Selanjutnya, ditambah musim kemarau panjang el-nino, menyebabkan petani gagal panen dan gagal produksi pangan. Ini berdampak pada kenaikan harga pangan," jelasnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap kegiatan GPM ini, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, lebih murah dibanding harga pasaran pada umumnya.
“Selain menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan, agar masyarakat juga bisa menjaga daya beli. Harga pangan di sini pasti lebih murah dari harga pasar,” ujarnya.
Untuk diketahui, Mei 2023 lalu, Sultra sempat mengalami inflasi mencapai 7 persen. Hal itu disebabkan, kemarau panjang yang berdampak penurunan produksi bahan pangan dan ikut mempengaruhi stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Melalui kegiatan GPM ini, perlahan angka inflasi menurun hingga 2,8 persen. Titik pantau inflasi di Sultra dilakukan di dua Kota, yakni Kota Kendari dan Baubau.
"Dari kegiatan ini, masyarakat begitu antusias berbelanja kebutuhan pokok, seperti sembako dengan harga terjangkau. Misalnya, beras 5 kg hanya Rp 53 ribu. Sementara harga pasaran umumnya dijual dengan harga Rp 55 ribu-60 ribu. Kemudian minyak goreng dengan harga Rp. 14 ribu, kemudian harga telur per satu rak Rp 50 ribu, bawang merah per kilogram seharga Rp 25 ribu dan gula pasir Rp 16 ribu perkilogram," tandasnya. (adv/kam)