--Keliling Daerah Bagi Sembako Gratis dan Galakkan Pangan Murah
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menunjukkan komitmen dan konsistensinya menekan inflasi di Bumi Anoa. Dalam sepekan terakhir, Sekjen Kemenkumham ini gerak cepat keliling daerah, membagikan sembako gratis kepada masyarakat, hingga memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sejauh ini, sudah beberapa daerah dikunjungi. Mulai Wakatobi, Buton, Baubau, hingga Muna Barat. Di Wakatobi, Andap menyerahkan dana hibah masjid dan bantuan sosial (bansos) berupa pembagian sembako, penyaluran beasiswa pendidikan dan juga menggelar pasar murah.
Andap menyalurkan bantuan sosial kepada 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Marina Togo Mowondo, Wakatobi. Paket sembako yang dibagikan itu terdiri dari beras premium sebanyak 5 kilogram, minyak goreng sebanyak 1 liter dan gula sebanyak 1 kilogram.
"Pembagian 2.000 paket sembako ini merupakan implementasi dari kebijakan nasional. Tujuannya untuk membantu meringankan beban masyarakat. Sekaligus sebagai upaya menekan inflasi," ujarnya.
Pemberian dana hibah dan bantuan sosial kemasyarakatan ini, sekaligus dibarengi dengan penyelenggaraan pasar murah. Andap mengungkapkan, telah menyediakan beragam sembako. Di antaranya beras medium sebanyak 12 ton dan beras premium 6 ton.
Pasar murah ini juga menyediakan gula pasir sebanyak 2 ton, minyak goreng 2,4 ton, telur ayam 600 peti, bawang merah 500 kilogram serta bawang putih sebanyak 500 kilogram. Sementara itu, saat melakukan kujungan kerja (Kunker) di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Andap membagikan 2.000 paket sembako gratis kepada masyarakat.
Pembagian paket sembako gratis itu dilakukan dalam rangka menekan laju inflasi.
"Selaku Pj Gubernur, saya hadir memberikan paket sembako kepada keluarga penerima manfaat. Hal ini kita lakukan dalam upaya pengendalian inflasi," kata Andap Budhi Revianto.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Sitti Saleha mengungkapkan, 2.000 paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat terdiri dari tiga komoditas pangan, yaitu beras, minyak goreng dan gula pasir. Setiap kupon nilainya 5 kilogram beras, satu kilogram gula pasir dan satu liter minyak goreng.
"Ini adalah bentuk kepedulian Pemprov dalam hal ini Pj Gubernur Sultra untuk meringankan beban masyarakat. Kemudian juga sebagai upaya stabilitas harga dalam rangka menekan inflasi, karena beras sekarang mahal," terangnya.
Pembagian sembako dan pasar murah merupakan kelanjutan dari Gerakan Pangan Murah yang serentak digelar 17 kabupaten/ kota se-Sultra. Kegiatan ini diharapkan dapat menekan inflasi sekaligus menstabilkan harga pangan. (rah/ahi/adv)
Kerja Nyata, Sukses Turunkan Laju Inflasi
--Oktober, Inflasi Sultra Urutan 7 Nasional
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kerja nyata yang ditunjukkan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto beserta jajaran membuahkan hasil positif. Pada Oktober 2023, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menurunkan laju inflasi menjadi 3,14 persen dari sebelumnya 3,46 persen pada bulan September.
Inflasi Sultra yang berada diangka 3,14 persen mendongkrak posisinya secara nasional. Bulan sebelumnya, Sultra berada diurutan ke-2 teratas inflasi nasional. Namun di bulan Oktober, Sultra turun di urutan ke-7 inflasi nasional.
Meski sukses menurunkan laju inflasi, Andap meminta kepada seluruh jajaran pemerintah dan pihak terkait, untuk tetap waspada dalam mengendalikan inflasi di daerah.
Pj Gubernur Sultra telah menetapkan target, agar angka inflasi Sultra tahun 2023, tidak melebihi inflasi nasional. Langkah-langkah strategis termasuk pengawasan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan peningkatan produksi pangan strategis, akan diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, langkah prioritas lainya yaitu dengan menjaga ketersediaan suplai komoditas pangan, kestabilan harga, kelancaran distribusi, menjaga intensitas bahkan meningkatkan produksi pangan strategis termasuk pokok, serta koordinasi lintas sektoral. "Itu yang akan kita lakukan ke depan," ujar Andap.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengungkapkan, penurunan inflasi merupakan keberhasilan di tengah kenaikan angka inflasi nasional. Dimana Sultra mampu menekan laju inflasi dari 3,46 persen pada September, menjadi 3,14 persen pada Oktober 2023.
"Upaya pengendalian inflasi, tidak lepas dari bagian dari implementasi program-program pemerintah. Sebab, jika inflasi dapat terus dikendalikan, maka secara tidak langsung menjadi gambaran umum terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Utamanya terhadap kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup," kata Asrun Lio. (rah/adv)