Beras Penyumbang Utama Inflasi

  • Bagikan
Ari Sismanto
Ari Sismanto

--Pemprov Masifkan Gerakan Pangan Murah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kenaikan harga beras menjadi faktor utama pemicu inflasi. Di Sulawesi Tenggara (Sultra), gejolak harga kebutuhan pangan ini menyumbang angka 0,3 persen. Jangan heran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra terus memasifkan gerakan pangan murah (GPM). Gerakan ini tak hanya fokus di ibukota Kendari, namun juga di 17 daerah di Bumi Anoa.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra, Ari Sismanto mengatakan program GPM akan terus berlanjut. Apalagi upaya menekan laju inflasi merupakan tindak lanjut instruksi Presiden dan arahan Badan Pangan Nasional. Makanya, Pemprov setiap minggu melaksanakan gerakan pangan murah keliling Sultra. Untuk itulah, pihaknya bersama TPID dan Bulog telah berkolaborasi mempercepat bantuan cadangan pangan pemerintah.

“Kami sudah memetakan dan mengatur untuk program SIGAP SPHP (Siap Jaga Harga Pasar dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Ada sekitar 240 kios SPHP tersebar di Sultra. Upaya ini untuk kembali menstabilkan harga beras di Sultra,”ujarnya.

Melalui beberapa langkah pengendalian inflasi, ia berharap harga kebutuhan pokok di Sultra bisa segera terkendali. “Harapan kita harga kebutuhan pokok terkendali, inflasi menurun,”ujarnya.

Dalam momen Hari Pangan Sedunia tepat pada 16 Oktober, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional akan dilaksanakan GPM serentak. Di Sultra gerakan pangan murah akan dilaksanakan serentak pula di 17 Kabupaten dan Kota.

“Esok, Kendari (hari ini red) mulai pukul 09.00 wita sampai selesai. Kita juga sudah melaksanakan rapat di kabupaten dan kota untuk mempersiapkan gerakan pangan murah serentak itu,” ungkapnya.

Peringatan HPS tahun ini sambungnya, mengusung tema “Water is life, water is food. Leave no one behind”. Artinya, air adalah kehidupan, air adalah makanan. Jangan tinggalkan siapa pun”. Tema ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan air secara bijaksana seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, pembangunan ekonomi dan perubahan iklim yang mengancam tersedianya air.

“Selain itu peringatan HPS memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan, baik tingkat global, nasional dan daerah,” jelasnya.
Ia memastikan stok pangan Sultra masih aman dan terjaga. Berdasarkan data per Oktober, stoknya sekitar 62 ribu ton. Jika kita kalkulasi masih cukup untuk kebutuhan tiga bulan kedepan. Stok jagung juga cukup besar. Jumlahnya mencapai 20 ribu ton. “Termasuk kebutuhan pokok pangan lainnya juga masih aman dan terjaga, “ jelasnya. (b/rah/kam)

Stok Kebutuhan Pangan
-Beras 62 Ribu Ton (Aman Hingga Akhir Tahun)
-Jagung 20 Ribu Ton

Harga Beras

  1. Jenis Premium Rp 14 Ribu per Kg
    HET Rp 13,9 Ribu per Kg
  2. Jenis Medium Rp 13 Ribu per Kg
    HET Rp 10,9 Eibu per Kg

Langkah Strategis Pemprov Sultra
-Percepat Bantuan Cadangan Pangan
-Sebanyak 225.516 (KPM)
-Gelar Gerakan Pangan Murah
-Kolaborasi dengan TPID dan Bulog
-Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
-Tetapkan 250 Kios SPHP di 17 daerah

  • Bagikan