BNPB Janji Segera Bantu Anggaran dan Peralatan

  • Bagikan

--Penanggulangan Bencana dari Dampak El Nino

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Kendari turut membawa hoki bagi Pemerintah Daerah (Pemda) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) berencana akan memberi bantuan dalam memperkuat penanggulangan bencana. Apalagi sejumlah wilayah di Bumi Anoa masuk zona merah rawan bencana.

Sekretaris Utama BNPB RI Rustian mengatakan akan berupaya memperkuat daerah di Sultra yang masuk status siaga dalam kerawanan bencana. Sejauh ini, BNPB telah menetapkan beberapa wilayah di Sultra akan menerima bantuan dari BNPB. Bantuan itu diberikan untuk memperkuat daerah di Sultra, utamanya yang masuk status siaga darurat.

“Kita akan kucurkan anggaran ke masing-masing daerah. Insya Allah, Kepala BNPB juga akan datang menyerahkan bantuan untuk memperkuat daerah yang sudah ditetapkan status siaga darurat,” kata Rustian kemarin.

Dari hasil identifikasi, ancaman bencana alam yang diwaspadai adalah adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akibat fenomena el nino. Tidak hanya melanda Sultra, namun hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Karena itu peralatan yang dimiliki BNPB harus dilengkapi dengan alat-alat pemadam, seperti pompa, selang dan beberapa alat lainnya. Namun anggaran dan peralatan yang disiapkan bukan saja BNPB RI tetapi juga BPBD Sultra.

“Porsi anggaranya penanggulan bencana sudah dialokasikan di APBD kabupaten/ kota, provinsi dan pusat. Posisi pusat hanya mengisi kekosongan anggaran ekstra. Jadi memang perlu alat khusus untuk mengantisipasi Karhutla sebagai ancaman akibat el nino. Nah itu yang kita lakukan,” ujarnya.

Belum lama ini, BNPB RI telah memberikan bantuan ke beberapa kota di Indonesia yang terkena dampak El Nino seperti Karhutla. Meski demikian, tugas BNPB bukan hanya mengurus Karhutlah dan bencana alam lainya, tetapi juga berperan dalam menanggulangi bencana non alam dan bencana sosial.

“Beragam langkah telah kita lakukan dalam upaya penanggulangan bencana. Apalagi dalam kondisi el nino yang berdampak pada karhutla. Bila tak bisa dilakukan pemadaman darat, akan dilakukan pemadaman udara. Kita menyiapkan water bombing dan teknologi modifikasi cuaca. Namun Jika seandainya awan ada, maka kajian dari BMKG kita gunakan untuk penyemaian lewat udara supaya menurunkan hujan,” pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan