KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tengkes (stunting) merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Kondisi itu dimulai dari janin hingga anak berusia dua tahun.
Berdasarkan survei status gizi Indonesia pada tahun 2022 secara nasional capaian prevalensi tengkes diangka 21,6 persen. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara 27,7 persen dan Kabupaten Kolaka pada posisi 22,6 persen.
“Berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, prevalensi di Kabupaten Kolaka tahun 2022 sebesar 10,8 persen jika dibanding tahun 2019 yaitu 17,1 persen. Angka ini menunjukkan capaian perolehan prevalensi stunting sebesar 6,3 persen. Data ini menunjukkan masih perlunya kerja keras lintas sektor dalam upaya pencapaian perolehan tengkes nasional tahun 2024 sebesar 14 persen,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kolaka, Amri Jamaluddin dalam peluncuran program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), Kampung Keluarga Berkualitas (KB), Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan Rumah DataKU, kemarin.
Amri mengungkapkan, anggaran yang digunakan pemerintah untuk menekan tengkes di Bumi Mekongga cukup besar, Rp 120,5 miliar. Anggaran tersebut digunakan sejumlah OPD di Pemkab Kolaka. “OPD pengampu yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Taman Pangan dan Hortikultura,” bebernya.
Mantan Camat Kolaka itu mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan tengkes di otorita Bupati, H. Ahmad Safei, dengan mendirikan BAAS. “Program BAAS adalah upaya yang dilakukan untuk mengeliminasi kasus stunting sebagai gerakan gotong-royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting serta menyasar langsung ke keluarga yang mempunyai anak berisiko. Harapan kita agar masyarakat, institusi, perusahaan dan stakeholder secara aktif bersama- sama sebagai bapak asuh melakukan intervensi dan kontribusi untuk terlibat aktif memberikan bantuan secara terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Kolaka,” jelas Amri.
Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei yang melaunching program tersebut berharap agar kegiatan itu mampu meningkatkan komitmen dan kerja sama pihak-pihak terkait dalam optimalisasi pelaksanaan Kampung KB, serta pemanfaatan BAAS, Rumah Dataku dan Dashat yang melekat didalamnya. (b/fad)