Pembangunan Infrastruktur Menggeliat di Era Sulkarnain

  • Bagikan
Sulkarnain Kadir (kanan) saat menjabat Wali Kota Kendari meninjau finishing pembangunan gedung Balai Kota Kendari. (Dok)
Sulkarnain Kadir (kanan) saat menjabat Wali Kota Kendari meninjau finishing pembangunan gedung Balai Kota Kendari. (Dok)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Mantan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir pernah menorehkan karya pembangunan saat memimpin Kota Kendari. Di era Sulkarnain, pembangunan infrastruktur menggeliat. Ia menginisiasi beberapa megaproyek daerah. Salah satunya sukses menghadirkan Balai Kota Kendari.

Pembangunan Balai Kota Kendari dimulai sejak 2019. Pemkot mengalokasikan anggaran pembangunan sekira Rp250 miliar lewat APBD . Pembiayaannya secara multiyears yang terbagi dalam 3 tahap.

Tahap pertama (2019), pembangunan gedung parkir dan podium yang telah menggunakan anggaran sebesar Rp57 miliar. Tahap kedua (2020), perampungan interior sebesar Rp 60 miliar. Akan tetapi, akibat recofusing anggaran akibat Covid-19, pembangunan tahap kedua dialihkan pada 2021 dan dianggarkan sebesar Rp 80 miliar.

Adapun sisanya sekira Rp133 miliar masuk dalam pembangunan tahap ketiga (2021-2022) yang item pekerjaannya meliputi pembangunan tower (menara) balai kota setinggi 9 lantai yang dijadikan sebagai ruang kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tower yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana modern serta tersedia Mall Pelayanan Publik (MPP).

Sukses Sulkarnain menghadirkan Balai Kota Kendari mendapatkan apresiasi dari Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu. Ia bersyukur, gedung Balai Kota Kendari telah rampung dan sudah beroperasi melayani masyarakat.

Menurut Pj.Wali Kota Asmawa, Balai Kota Kendari selain menjadi sarana aktifitas pemerintahan, juga menjadi wadah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya melalui MPP yang mengintegrasikan 121 layanan, dan menyinergikan 32 gerai yang terdiri dari 14 instansi vertikal, 8 OPD, 6 BUMN, 2 BUMD dan 2 organisasi profesi.

"Melalui Balai Kota Kendari, kami berkomitmen menjadikan Kendari sebagai kota yang maju, mandiri, sejahtera masyarakatnya dan berkeadilan dalam melayani masyarakat,” ujar Pj.Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu dalam sebuah kesempatan.

Selain Pj.Wali Kota Asmawa, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw juga mengapresiasi kehadiran Balai Kota Kendari yang dibangun di era pemerintahan Sulkarnain Kadir.

Menurut Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw, Balai Kota menjadi salah satu simbol Pemkot sekaligus menjadi wadah bagi pemerintah dalam melayani masyarakat.

"Balai Kota Kendari dibangun sangat representatif. Didalamnya ada Mall Pelayanan Publik (MPP) yang memudahkan masyarakat mendapatan layanan. Kami harap Balai Kota Kendari bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw saat meresmikan Balai Kota, beberapa waktu lalu.

Bukan hanya Balai Kota Kendari, mantan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir juga menjadi pionir menghadirkan proyek Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Berkat kepiawaiannya melobi pemerintah pusat, Pemkot Kendari mendapatkan bantuan PEN sebesar Rp306 miliar. Rinciannya, Rp14 miliar untuk membangun Puskesmas Kandai, Rp88 miliar untuk RSUD Antero Hamra dan Rp204 miliar untuk membangun jalan lingkar dalam (Inner Ringroad).

Sekedar informasi, Puskesmas Kandai rampung dibangun sejak April 2023. Bahkan diresmikan oleh Irjen Kemendagri, Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw pada Mei 2023.

Puskesmas Kandai dibangun menggunakan dana PEN senilai Rp14 miliar. Puskesmas Kandai berada di Kecamatan Kendari dibangun 2 lantai di atas lahan 1.242 meter persegi dengan bangunannya yang terdiri dari ruangan rawat jalan, rawat inap, ruang gawat darurat, kebidanan dan penyakit kandungan, poli, farmasi, sterilisasi, laboratorium klinik, kantor administrasi, yang dilengkapi dengan dapur.

Pasca diresmikan, Puskesmas Kandai tak hanya melayani pasien yang ada di wilayah sekitar. Namun dapat melayani pasien dari luar Kendari misalnya Kabupaten Konawe dan Konawe Kepulauan (Konkep).

Selanjutnya RSUD Antero Hamra. Saat ini sudah masuk tahap finishing. RSUD Antero Hamra dibangun menggunakan dana PEN sebesar Rp88 miliar.
RSUD berlokasi di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Puuwatu itu dibangun 2 lantai, luas gedung mencapai 6.900 meter persegi dengan fasilitas 67 ruang rawat inap serta dilengkapi peralatan medis modern.

Sementara, proyek inner ringroad kini tengah dikebut pengerjaannya. Saat ini proses pembangunan masuk tahap lelang pasca penghentian sementara proyek PEN itu. Inner ringroad dibangun melalui anggaran PEN sebesar Rp204 miliar. Inner ringroad dibangun dengan panjang 4,1 kilometer.

Rinciannya, Jalan Brigjen M Yunus (Kali Kadia) yang terhubung dengan RSUD Kendari sepanjang 1,5 km dan Jalan ZA Sugianto (Masjid Al Alam) yang terhubung dengan Jalan Mokodompit (Kampus Baru UHO) sepanjang 2,6 km. (ags/b)

  • Bagikan