Virus Jembrana “Serang” Empat Daerah

  • Bagikan
Kepala Distanak Sultra, La ode Muhammad Rusdin Jaya
Kepala Distanak Sultra, La ode Muhammad Rusdin Jaya

-- Teridentifikasi 22 Sapi Kena Virus

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Distanak Sultra), mengidentifikasi penyebaran Virus Jembrana di wilayah Bumi Anoa. Bahkan, empat kabupaten di Sultra, dinyatakan sudah ditemukan kasus Virus Jembrana. Informasi itu disampaikan Kepala Distanak Sultra, La ode Muhammad Rusdin Jaya.

Dia menyebut, Virus Jembrana sebelumnya hanya menyerang hewan ternak sapi pada dua kabupaten. Namun saat ini, sesuai hasil identifikasi lapangan, pihaknya telah menemukan empat kabupaten yang menjadi sasaran “serangan” Virus Jembrana.

“Virus Jembrana teridentifikasi di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) 13 ekor sapi, Bombana 5 sapi, Konawe 3 sapi dan Konawe Utara (Konut) 1 ekor. Jadi, total 22 ekor sapi teridentifikasi Virus Jembrana setelah uji sampel. Namun, dari yang terjangkit belum semua mati,” kata Rusdin, kemarin.

Dia menambahkan, dari kasus yang ditemukan di empat daerah tersebut, pihaknya sudah melaporkan ke pusat, untuk mengantisipasi penyebaran di wilayah lainnya.

“Langkah kami ambil sesuai ketentuan pusat. Dengan melakukan vaksinasi. Kita hindari hewan ternak yang mati mendadak dan mempengaruhi populasi ternak di Sultra,” ujarnya.

Saat ini, Distanak secara aktif, terus melakukan monitoring terhadap hewan ternak yang ada di Sultra. Bahkan, jalur distribusi ternak antar kabupaten terus diawasi secara ketat, untuk menghindari penyebaran di kabupaten/kota lainnya di Sultra.

“Petugas di lapangan, selalu melakukan monitoring terhadap gejala. Bahkan saat ini, kami mulai lokalisasi ternak yang berpotensi terkena virus dan mengetatkan pengawasan di jalur lalu lintas ternak yang ada di kabupaten/kota hingga provinsi, untuk menghindari penyebaran di wilayah lainnya. Karena semua hewan ternak yang keluar maupun masuk semua harus sehat,” tegasnya.

Dia melanjutkan, Virus Jembrana tak begitu berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Namun yang dikhawatirkan, populasi sapi bisa berkurang drastis, bila penyebaran virusnya meluas.

“Karena itu, bagi masyarakat yang menemukan kasus Virus Jembrana di ternak peliharaanya, bisa segera melaporkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan daerah masing-masing atau melaporkan ke dokter hewan terdekat. Agar penyebarannya tidak meluas,” imbuhnya. (rah/b).

  • Bagikan