--Sambut Peringatan HUT RI
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Momentum hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI di Konawe, berlangsung semarak. Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) digelar pemerintah kabupaten (Pemkab) Konawe, dalam memperingati dirgahayu RI tahun 2023, 17 Agustus mendatang. Porseni yang diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemkab tersebut, telah dibuka secara resmi oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Senin (7/8).
Pembukaan Porseni dilakukan, sesaat usai pertunjukan defile yang diikuti barisan OPD, SMP dan SMA se-Unaaha, organisasi masyarakat (Ormas) adat, serta beberapa barisan perwakilan kecamatan. Kegiatan Porseni antar OPD itu, diisi dengan berbagai lomba. Diantaranya defile, gerak jalan17 km, sepakbola mini, bola gotong, serta lari karung. Porseni dalam rangka menyambut HUT RI itu, digelar sepekan sejak 7-15 Agustus 2023.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, kegiatan olahraga yang digelar pemkab, dimaksud untuk lebih meningkatkan persatuan dan semangat persaudaraan antar lintas OPD. Katanya, semangat dalam merefleksikan perjuangan kemerdekaan, harus terus dilakukan oleh generasi penerus bangsa. Salah satunya, melakukan hal-hal positif dalam rangka mengisi kemerdekaan, yang telah diwariskan oleh generasi pendahulu.
“Dalam melaksanakan pembangunan, kita harus memiliki semangat serta niat tulus ikhlas. Pokoknya, kita harus berikan yang terbaik untuk daerah,” ujar Kery Saiful Konggoasa dalam pidatonya saat membuka Porseni antar OPD, bertempat di pelataran kantor Pemkab Konawe.
Kery mengemukakan, kemerdekaan bukan sekadar ritual belaka yang selalu diperingati setiap tahun. Akan tetapi, menjadi ajang untuk membangun bangsa dengan mengaktualisasikan semangat proklamasi.
Kery mengingatkan, kemerdekaan bukan menjadi tanda untuk berhenti berjuang. Melainkan, tanda bagi generasi penerus untuk lebih berjuang lebih keras. Sebagaimana pesan Bung Karno, perjuangannya lebih mudah karena hanya melawan penjajah. Namun perjuangan penerus bangsa akan lebih sulit, karena melawan rakyat sendiri.
“Dari pesan pendiri bangsa tersebut, menyiratkan bahwa dulu musuh kita itu jelas dan nyata terlihat. Namun saat ini, musuh ada dalam diri kita semua. Rasa malas, rasa bangga diri, serta potensi perpecahan pada masyarakat kita sendiri. Itu yang patut kita waspadai,” tandas politikus partai Nasdem Sultra itu. (adi/adv)