KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah terpenuhinya layanan kesehatan. Olehnya itu setiap pemimpin akan menempatkan sektor kesehatan pada level prioritas dalam kebijakan pembangunannya. Demikian halnya yang dilakukan La Ode Ahmad Monianse. Wali Kota Baubau itu terus mendorong agar sarana dan prasarana pelayanan dasar tersebut hadir memadai di tengah masyarakatnya. Termasuk pembangunun Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Politikus PDIP itu mengatakan, kehadiran Puskesmas PONED penting adanya. Sebab PONED adalah Pusat Kesehatan Masyarakat rawat inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas, serta kegawatdaruratan bayi baru lahir. "Kenapa penting, karena ibu hamil dan hendak melahirkan itu adalah situasi darurat yang harus ditangani serius. Tenaga medisnya, sarananya, peralatan medis juga harus siap. Itulah PONED," katanya, kemarin.
Saat ini, Pemkot Baubau sudah memiliki PONED di Puskesmas Bungi dan Wolio. Terbaru, Pemkot juga sedang membangun PONED Puskesmas Sorawolio pada Juli lalu. La Ode Ahmad Monianse berharap, dengan hadirnya fasilitas itu, akan terus memertahankan dan menurunkan rasio kelahiran serta kematian, utamanya paska persalinan.
"Tahun lalu kita simpan di Bungi, ujung bagian utara yang melayani beberapa kelurahan. Selatan (Wolio), sudah. Sekarang bagian tengah kita bangun juga. Tentunya kita mau jangan hanya tiga, tetapi semunya. Hanya disesuaikan dengan anggaran yang ada," lanjutnya.
Pembangunan Puskesmas PONED juga kata Monianse, merupakan tindak lanjut upaya Pemerintah Daerah dalam menekan kasus tengkes (stunting). “Stunting di Kota Baubau masih tinggi. Berdasarkan data terakhir itu masih 26 persen, sedangkan Bapak Presiden menginginkan kita akan menurunkannya di tahun 2024. Jadi setahun lagi pada titik 14 persen. Saya yakin dengan Puskesmas PONED itu juga akan membantu kita mencapai target penurunan stunting," tutupnya. (c/lyn)