KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) termasuk wilayah kepulauan. Potensi perikanan dan kelautan di Sultra sangat melimpah. Potensi kekayaan laut itu diyakini bisa menjadi penopang utama ekonomi Indonesia di masa depan. Tata kelola yang baik menjadi kata kunci vital mewujudkan potensi-potensi tersebut. Sinergisitas dan harmonisasi semua stakeholder sangat sentral dalam mendorong optimalisasi daya guna sumber daya alam perikanan Sultra.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono dalam sambutannya saat meresmikan Gedung Oputa Yi Koo Markas Komando (Mako) dan Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari, Selasa (13/12), kemarin. Wakasal didampingi Wakil Ketua Umum Jalasenastri, Wiek Ahmadi Heri.
Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan, peresmian gedung Mako dan Dermaga baru Lanal Kendari diharapkan menjadi pelecut semangat jajaran TNI khususnya Angkatan Laut dalam mengabdi menjaga keamanan wilayah laut Provinsi Sultra. Selain itu, bagian dari berkontribusi lebih besar dalam pemberdayaan masyarakat.
“Sultra adalah salah satu provinsi kepulauan. Karena banyak didiami pulau-pulau. Dengan luas lautnya 75 persen dan daratan 25 persen. Potensi perikanan yang sangat besar menyimpan kekayaan alam yang sangat melimpah untuk dikelola sebaik-baiknya diperuntukan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah,” kata Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.
Jenderal bintang tiga itu menjelaskan, potensi maritim Sultra apabila dikelola secara benar dan bertanggungjawab diyakini dapat menjadi pilar utama masa depan Indonesia maju sejahtera dan berdaya saing sekaligus dapat menjadi bagian penting dalam menjadikan Indonesia poros maritim dunia.
Sebaliknya, apabila tidak dijaga dengan baik maka potensi maritim yang ada akan mudah diambil secara ilegal. Pada titik ini peran TNI AL sangat dibutuhkan menjaga keamanan laut Sultra dan Indonesia agar jauh dari ekspansi asing.